Fitur ini mengharuskan pengguna untuk berhenti dan menonton iklan selama beberapa detik sebelum mereka dapat melanjutkan scrolling.
Instagram tengah menjadi sorotan dengan uji coba fitur baru bernama “ad breaks”. Fitur ini mengharuskan pengguna untuk berhenti dan menonton iklan selama beberapa detik sebelum mereka dapat melanjutkan scrolling.
Dilansir dari The Verge (4/6), puluhan pengguna di X (sebelumnya Twitter) dan Reddit melaporkan melihat fitur ini. Juru bicara Instagram, Matthew Tye mengonfirmasi kepada The Verge bahwa fitur tersebut memang sedang diuji coba. “Kami selalu mencoba format baru yang dapat mendatangkan nilai kepada pengiklan,” ujarnya.
Meskipun menuai kritik, penting untuk memahami cara kerja “ad breaks” dan alasan Instagram meluncurkan fitur ini.
1. Menuai kritik pengguna
Fitur “ad breaks” Instagram telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak pengguna yang mengeluhkan fitur ini karena dianggap mengganggu dan merusak pengalaman pengguna. Pengguna merasa frustasi karena dipaksa untuk menonton iklan di tengah aktivitas mereka di Instagram. Hal ini dinilai mengganggu dan membuat mereka kehilangan waktu. Beberapa pengguna bahkan mengancam akan berhenti menggunakan Instagram jika fitur ini diterapkan secara permanen.
2. Cara kerja “Ad Breaks” Instagram
Saat pengguna scrolling melalui Stories atau postingan di Instagram, setelah melewati batas tertentu, mereka akan dihentikan dan dipaksa untuk menonton iklan. Iklan tersebut dilengkapi dengan timer hitung mundur yang menunjukkan berapa lama lagi pengguna dapat mulai scrolling lagi. Pengguna tidak dapat melewati iklan ini, sehingga mereka harus menontonnya hingga selesai sebelum dapat melanjutkan scrolling.
3. Mengapa Instagram meluncurkan “Ad Breaks”?
Keputusan Instagram untuk menguji coba “ad breaks” kemungkinan didorong oleh keinginan untuk meningkatkan pendapatan iklan. Iklan yang tidak dapat dilewati ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk menjangkau pengguna dan meningkatkan peluang iklan dilihat dan diingat.
Namun, Instagram perlu berhati-hati agar tidak alienasi penggunanya dengan iklan yang mengganggu. Jika Instagram tidak mempertimbangkan masukan pengguna dengan serius, ada kemungkinan fitur ini akan gagal dan pengguna akan beralih ke platform media sosial lain.