News Teknologi

Meta luncurkan Segment Anything 2

×

Meta luncurkan Segment Anything 2

Sebarkan artikel ini



Meta juga merilis database video beranotasi besar yang terdiri dari 50.000 video untuk tujuan pelatihan model ini.

Meta kembali menorehkan prestasi dalam bidang kecerdasan buatan dengan meluncurkan Segment Anything 2 (SA2), sebuah model pembelajaran mesin yang dapat mengidentifikasi dan menguraikan objek dalam video dengan cepat dan akurat. CEO Meta, Mark Zuckerberg, memperkenalkan SA2 pada konferensi teknologi SIGGRAPH, Senin (29/7), yang menunjukkan kemajuan pesat dalam teknologi pengolahan video.

Dilansir dari TechCrunch (30/7), Segmentasi, proses di mana model visi mengidentifikasi bagian-bagian dari sebuah gambar, telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Segment Anything yang diluncurkan tahun lalu merupakan terobosan besar, namun SA2 membawa teknologi ini ke level berikutnya dengan penerapannya pada video.

“Para ilmuwan menggunakan teknologi ini untuk mempelajari terumbu karang dan habitat alami. Kemampuan untuk melakukan ini pada video dan dengan zero shot, itu sangat keren,” ujar Zuckerberg dalam percakapannya dengan CEO Nvidia, Jensen Huang.

Proses pengolahan video memerlukan daya komputasi yang sangat besar. Keberhasilan SA2 menunjukkan kemajuan industri dalam efisiensi komputasi, memungkinkan model ini berjalan tanpa membebani pusat data. Meskipun begitu, SA2 tetap memerlukan perangkat keras yang kuat untuk beroperasi. Teknologi segmentasi video yang cepat dan fleksibel seperti ini hampir tidak mungkin dilakukan setahun yang lalu.

Meta berkomitmen untuk membuat SA2 tersedia secara gratis dan terbuka bagi publik. Selain itu, Meta juga merilis database video beranotasi besar yang terdiri dari 50.000 video untuk tujuan pelatihan model ini. Namun, ada database lain yang berisi lebih dari 100.000 video yang digunakan untuk pelatihan internal dan tidak akan dipublikasikan. Meta belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai alasan di balik keputusan ini.

Zuckerberg menegaskan bahwa keterbukaan ini bukan semata-mata karena niat baik, tetapi juga karena pentingnya ekosistem yang mendukung teknologi ini. “Kami tidak melakukan ini karena kami orang yang altruistik, meskipun saya pikir ini akan membantu ekosistem — kami melakukannya karena kami berpikir bahwa ini akan membuat apa yang kami bangun menjadi yang terbaik,” jelasnya.

Dengan peluncuran SA2, Meta dan Nvidia menunjukkan komitmen mereka dalam mendorong batas kemampuan kecerdasan buatan, terutama dalam pengolahan video, yang memberikan kontribusi besar pada komunitas ilmiah dan teknologi global.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *