News Teknologi

Praktik pengumpulan data Meta mengundang kritik

×

Praktik pengumpulan data Meta mengundang kritik

Sebarkan artikel ini



Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengakui bahwa mereka telah mengumpulkan data dari akun pengguna dewasa di Australia.

Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengakui bahwa mereka telah mengumpulkan data dari akun pengguna dewasa di Australia untuk melatih model kecerdasan buatan (AI) mereka. Pengumpulan data ini mencakup semua foto dan teks yang diposting secara publik sejak tahun 2007, kecuali jika pengguna telah mengatur postingan mereka menjadi privat.

Dilansir dari Engadget (12/9), pengakuan ini muncul dalam sebuah penyelidikan pemerintah tentang adopsi AI di Australia. Melinda Claybaugh, Direktur Privasi Global Meta, awalnya membantah klaim tersebut, tetapi kemudian mengakui bahwa Meta memang mengumpulkan data dari postingan publik pengguna. Namun, pengguna di Australia tidak diberikan opsi untuk menolak pengumpulan data ini, berbeda dengan pengguna di Uni Eropa yang memiliki hak untuk menolak.

Claybaugh menjelaskan bahwa Meta tidak mengumpulkan data dari akun pengguna di bawah usia 18 tahun. Namun, jika foto atau informasi anak-anak diposting di akun orang tua atau wali mereka, data tersebut tetap dikumpulkan. Ketika ditanya mengapa Meta tidak menawarkan opsi untuk menolak pengumpulan data di Australia, Claybaugh menyebutkan bahwa hal ini terkait dengan kerangka hukum yang spesifik di Uni Eropa, yaitu Regulasi Perlindungan Data Umum (GDPR).

Pengumpulan data ini menimbulkan kekhawatiran privasi di kalangan pengguna Australia. Senator David Shoebridge menyatakan bahwa jika Australia memiliki undang-undang privasi yang sama dengan Uni Eropa, data pengguna Australia juga akan dilindungi. Kegagalan pemerintah untuk bertindak dalam hal privasi berarti perusahaan seperti Meta terus memonetisasi dan mengeksploitasi gambar dan video anak-anak di Facebook.

Meta telah memberi tahu pengguna di Uni Eropa dan Amerika Serikat bahwa mereka akan menggunakan data mereka untuk melatih produk AI generatif, seperti Meta AI, kecuali pengguna memilih untuk menolak. Namun, di Australia, pengguna tidak memiliki opsi ini, yang menimbulkan pertanyaan tentang perlindungan privasi di negara tersebut.

Dengan pengakuan ini, Meta menghadapi tekanan untuk meningkatkan transparansi dan memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna atas data mereka. Langkah ini penting untuk membangun kepercayaan di antara pengguna dan memastikan bahwa privasi mereka dihormati dalam era digital yang semakin maju.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *