News Teknologi

Kematian pertama di tangan robot terjadi pada 1979

×

Kematian pertama di tangan robot terjadi pada 1979

Sebarkan artikel ini



Kasus tragis lainnya terjadi di Korea Selatan tahun lalu, di mana seorang pria tewas akibat dihancurkan oleh robot yang keliru mengidentifikasinya sebagai kotak sayuran.

Kematian pertama di tangan robot tercatat terjadi pada 1979 di Amerika Serikat. Robert Williams, seorang pekerja di pabrik pengecoran Ford Motor Company di Flat Rock, Michigan, menjadi korban pertama yang tewas akibat kecelakaan yang melibatkan robot. Insiden ini kembali mengingatkan dunia akan risiko yang ditimbulkan oleh teknologi robotik di tempat kerja.

Dilansir dari Wion News (15/9), pada hari kejadian, Williams yang saat itu berusia 25 tahun sedang bekerja dengan sistem pengambilan suku cadang yang berfungsi untuk memindahkan material dari satu area pabrik ke area lainnya. Setelah sistem tersebut mengalami gangguan, Williams memanjat ke lantai tiga rak penyimpanan untuk memeriksa masalah yang terjadi. Tanpa disangka, sebuah lengan mekanik menghantamnya dari belakang dan meremukkan tubuhnya.

Setelah kejadian, robot tersebut terus bekerja selama 30 menit sebelum rekan-rekan kerja menemukan tubuh Williams. Menurut laporan, sistem robotik itu menganggap Williams sebagai benda mati dan memindahkannya dari unit penyimpanan.

Keluarga Williams mengajukan gugatan terhadap produsen mesin tersebut, Litton Industries, pada 1983 dengan tuduhan bahwa mesin tersebut tidak memiliki perangkat keamanan yang memadai meskipun lengan mekaniknya bergerak dengan kekuatan yang cukup besar. Keluarga korban akhirnya memenangkan gugatan tersebut dan menerima kompensasi sebesar $10 juta, yang kemudian dinaikkan menjadi $15 juta pada 1984.

Dua tahun setelah insiden di AS, kasus serupa terjadi di Jepang. Pada 1981, Kenji Urada, seorang pekerja berusia 37 tahun di pabrik Kawasaki Heavy Industries di Akashi, tewas setelah dihantam oleh lengan robot saat sedang memeriksa mesin yang mengalami malfungsi.

Kasus tragis lainnya terjadi di Korea Selatan tahun lalu, di mana seorang pria tewas akibat dihancurkan oleh robot yang keliru mengidentifikasinya sebagai kotak sayuran. Robot tersebut mengira pria itu adalah kotak makanan dan secara tidak sengaja mendorongnya ke atas conveyor belt, di mana wajah dan dadanya remuk dihantam mesin. 

Kejadian-kejadian ini menyoroti pentingnya penerapan sistem keamanan yang lebih ketat dalam penggunaan teknologi robotik, terutama di lingkungan kerja yang berisiko tinggi. Kecelakaan fatal akibat kesalahan robotik menunjukkan bahwa perkembangan teknologi harus diimbangi dengan langkah-langkah keamanan yang memadai untuk melindungi para pekerja.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *