News Teknologi

Astronom temukan planet di orbit bintang mati

×

Astronom temukan planet di orbit bintang mati

Sebarkan artikel ini



Planet ini mengorbit bintang yang kini telah menjadi katai putih, inti panas dan padat yang tersisa setelah bintang kehabisan bahan bakar hidrogen.

Para astronom menemukan sebuah planet yang mengorbit bintang katai putih, memberi gambaran tentang nasib Bumi setelah Matahari mati. Planet ini, dengan massa sekitar 1,9 kali massa Bumi, kemungkinan pernah mendukung kehidupan sebelum bintang induknya mati secara dramatis. Peristiwa kematian bintang tersebut menyebabkan planet tersebut terlepas dari pengaruh gravitasi, dan sekarang mengorbit inti bintang mati tersebut.

Dilansir dari Wion News (29/9), penemuan ini dilakukan oleh tim astronom yang dipimpin oleh Keming Zhang dari University of California. Mereka menggunakan teleskop Keck berdiameter 10 meter di Hawaii untuk mempelajari planet yang berjarak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi, terletak di dekat tonjolan pusat galaksi kita. 

Planet ini mengorbit bintang yang kini telah menjadi katai putih, inti panas dan padat yang tersisa setelah bintang kehabisan bahan bakar hidrogen. Proses ini dikenal sebagai fase raksasa merah, di mana bintang membesar hingga ratusan kali ukurannya sebelum akhirnya kolaps menjadi katai putih.

Saat Matahari kita mencapai fase raksasa merah dalam miliaran tahun ke depan, diperkirakan bahwa Matahari akan tumbuh begitu besar sehingga menelan planet-planet terdekat seperti Merkurius, Venus, dan mungkin Bumi. Namun, penemuan planet baru ini menantang prediksi tersebut. Jika planet ini berhasil bertahan dari fase raksasa merah bintangnya, ada kemungkinan Bumi dan planet lain dalam tata surya kita juga bisa selamat.

“Kami belum memiliki konsensus apakah Bumi dapat terhindar dari ditelan oleh Matahari yang menjadi raksasa merah,” kata Zhang dalam sebuah pernyataan. “Bagaimanapun juga, Bumi hanya akan layak huni selama sekitar satu miliar tahun lagi, pada saat itu lautan di Bumi akan menguap akibat efek rumah kaca yang tak terkendali—jauh sebelum risiko ditelan oleh raksasa merah.”

Tim peneliti menggunakan fenomena yang dikenal sebagai mikrolensa untuk menemukan planet tersebut. Teknologi ini memungkinkan para astronom menemukan planet-planet mirip Bumi yang tidak terlihat oleh teleskop biasa. Zhang menambahkan bahwa penemuan ini menunjukkan potensi teknologi mikrolensa untuk menemukan lebih banyak planet serupa di galaksi kita.

Penemuan ini menjadi langkah penting dalam memahami nasib planet-planet di tata surya ketika Matahari mencapai akhir siklus hidupnya.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *