News Teknologi

Kebocoran udara terbesar di ISS, NASA berjuang atasi masalah

×

Kebocoran udara terbesar di ISS, NASA berjuang atasi masalah

Sebarkan artikel ini



Kebocoran ini pertama kali dilaporkan meningkat pada April 2024, mencapai tingkat kebocoran 3,7 pon atmosfer per hari.

Kebocoran udara yang semakin membesar di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menimbulkan ketegangan antara NASA dan Roscosmos, badan antariksa Rusia. Hingga kini, kedua pihak masih berupaya mengidentifikasi sumber kebocoran dan menentukan langkah-langkah penanganan yang diperlukan.

Dilansir dari Wion News (30/9), menurut laporan dari inspektur jenderal NASA, kebocoran terjadi di terowongan yang menghubungkan segmen Rusia di ISS dengan salah satu port pendaratan. Laporan tersebut menyatakan bahwa retakan dan kebocoran udara di Service Module Transfer Tunnel kini menjadi risiko keselamatan yang paling diwaspadai.

“Retakan dan kebocoran udara di Terowongan Transfer Modul Layanan adalah risiko keselamatan tertinggi,” bunyi laporan tersebut.

Kebocoran ini pertama kali dilaporkan meningkat pada April 2024, mencapai tingkat kebocoran 3,7 pon atmosfer per hari. Ini merupakan lonjakan signifikan dibandingkan dengan kebocoran di bulan Februari yang hanya kurang dari satu pon atmosfer per hari.

NASA dan Roscosmos telah melakukan kolaborasi untuk menyelidiki dan mengatasi kebocoran tersebut, namun belum ada kepastian mengenai penyebabnya. Para insinyur menduga kebocoran mungkin berasal dari titik pengelasan di bagian internal dan eksternal terowongan, namun investigasi lanjutan masih diperlukan.

Ketidakpastian ini menambah ketegangan antara kedua badan antariksa. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa NASA dan Roscosmos belum mencapai kesepakatan mengenai pada tingkat kebocoran berapa yang dianggap tak dapat ditoleransi.

Selain itu, masalah logistik memperparah situasi. “Masalah rantai pasokan” yang dihadapi kontraktor NASA disebut sebagai salah satu penghalang dalam menjaga keberlangsungan operasi di stasiun luar angkasa hingga rencana pensiun ISS pada 2030.

Jika kebocoran tak segera diidentifikasi dan diperbaiki, opsi yang mungkin diambil adalah menutup akses ke terowongan yang terdampak secara permanen. Langkah ini, jika terpaksa diambil, akan memutuskan akses ke salah satu dari empat port pendaratan ISS. Hal ini bisa menimbulkan bentrokan lebih lanjut antara NASA dan Roscosmos.

ISS direncanakan akan dinonaktifkan pada 2030, dan NASA telah bekerja sama dengan SpaceX untuk misi deorbit yang akan mengarahkan ISS ke Samudra Pasifik pada tahun tersebut. Namun, hingga saat itu, upaya untuk menjaga operasional stasiun tetap aman terus menjadi prioritas.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *