Samsung sedang berada di titik balik penting dalam upaya untuk memproduksi massal chip 2nm yang canggih.
Samsung sedang berada di titik balik penting dalam upaya untuk memproduksi massal chip 2nm yang canggih. Keberhasilan ini dapat menentukan kemampuan Samsung untuk bersaing dengan TSMC, pemimpin industri semikonduktor, dan memperoleh pangsa pasar kembali.
Meskipun Samsung telah melakukan investasi besar-besaran, mereka masih kesulitan untuk menyaingi profitabilitas dan skala TSMC. Saat ini, TSMC memiliki pangsa pasar sebesar 62,3% di sektor foundry semikonduktor, sementara Samsung hanya memiliki 11%. Kesenjangan ini telah menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi Samsung, sehingga ada kebutuhan mendesak untuk percobaan teknologi yang berhasil.
Dilansir dari Gizmochina (7/10), strategi Samsung berfokus pada teknologi proses 2nm dan di bawahnya. Mereka berinvestasi besar dalam fasilitas fabrikasi mereka, dengan rencana untuk menginstal jalur produksi baru di Hwa yang akan memproduksi chip 2nm pada tahun 2025. Samsung Foundry 2nm (SF2) diperkirakan akan memberikan efisiensi daya 25% lebih tinggi dibandingkan dengan chip 3nm saat clock speed dan kompleksitas yang sama.
TSMC, di sisi lain, terus memperkuat posisinya dengan berbagai inovasi dan kolaborasi. Mereka baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan Amkor Technology untuk memperluas ekosistem semikonduktor di Arizona, yang akan mendukung operasi fabrikasi wafer canggih TSMC di Phoenix. Kolaborasi ini akan mempercepat siklus produk untuk pelanggan dan memperkenalkan teknologi pengemasan canggih seperti Integrated Fan-Out (InFO) dan Chip on Wafer on Substrate (CoWoS).
Samsung berharap bahwa dengan peluncuran chip 2nm, mereka dapat mengubah arah bisnis semikonduktor mereka dan mengambil alih posisi yang lebih dominan di pasar12. Namun, tantangan besar masih dihadapinya, termasuk memastikan kualitas dan keandalan produksi, serta menghadapi persaingan yang ketat dari TSMC yang sudah berpengalaman dan memiliki basis pelanggan yang luas.
