Burn-in adalah fenomena di mana gambar statis yang ditampilkan untuk waktu yang lama pada layar OLED dapat meninggalkan bayangan permanen.
Burn-in adalah fenomena di mana gambar statis yang ditampilkan untuk waktu yang lama pada layar OLED dapat meninggalkan bayangan permanen. Ini terjadi karena piksel-piksel pada layar OLED mengalami degradasi berbeda tergantung pada seberapa sering dan lama mereka digunakan untuk menampilkan gambar tertentu.
Kejadian Umum Burn-In pada Layar OLED
Meskipun burn-in adalah kemungkinan pada layar OLED, kasusnya relatif jarang terjadi dengan penggunaan normal. Sebagian besar kasus yang dilaporkan adalah image retention, yang merupakan bayangan sementara dan biasanya hilang setelah beberapa menit.
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah burn-in? Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko burn-in yang dilansir dari Cnet:
– Menggunakan pengaturan kecerahan layar yang lebih rendah.
– Menghindari menampilkan gambar statis dengan kecerahan tinggi untuk waktu yang lama.
– Memanfaatkan fitur seperti screen saver atau mode tidur untuk meminimalkan waktu layar menyala tanpa perubahan gambar.
Pendapat produsen tentang burn-in seperti Apple dan Google mengakui bahwa masalah ini dapat terjadi dalam “kasus ekstrem” dan telah merancang produk mereka untuk mengurangi efek tersebut. LG, sebagai contoh, menyatakan bahwa sangat jarang bagi konsumen TV rata-rata untuk menciptakan kondisi yang bisa mengakibatkan burn-in.
Kesimpulan secara umum, burn-in pada layar OLED adalah sesuatu yang perlu disadari, tetapi tidak perlu dikhawatirkan dengan penggunaan yang wajar. Kualitas gambar yang ditawarkan oleh layar OLED masih menjadi yang terbaik di pasaran saat ini, meskipun ada potensi kelemahan dari burn-in.