Tiongkok mengumumkan larangan ekspor terhadap logam tertentu seperti galium, germanium, dan antimoni ke Amerika Serikat sebagai tanggapan terhadap pembatasan chip oleh pemerintah AS.
Tiongkok mengumumkan larangan ekspor terhadap logam tertentu seperti galium, germanium, dan antimoni ke Amerika Serikat sebagai tanggapan terhadap pembatasan chip oleh pemerintah AS. Larangan ini juga mencakup material super keras lainnya yang memiliki aplikasi militer potensial.
Dilansir dari Engadget (4/12), larangan tersebut diumumkan setelah Washington memperluas daftar perusahaan Tiongkok yang dikenakan kendali ekspor terkait peralatan pembuatan chip, perangkat lunak, dan chip memori berlebihan. Pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa larangan ini bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional dan keamanan mereka.
Tiongkok juga memerlukan tinjauan lebih ketat terhadap ekspor grafit yang digunakan dalam berbagai produk, meskipun belum sepenuhnya dilarang. Galium dan germanium digunakan untuk membuat semikonduktor, sementara germanium juga ditemukan dalam kabel optik jarak jauh dan sel surya. Antimon digunakan dalam peluru, senjata nuklir, kacamata malam, dan beberapa baterai. Tiongkok adalah produsen utama antimon di dunia, dengan kontribusi sekitar 48% dari antimon yang diekspor secara global.
Dengan adanya larangan ini, Amerika Serikat harus mencari sumber daya alternatif untuk menggantikan logam-logam tersebut, yang telah meningkatkan harga bahan baku tersebut. Tiongkok telah berusaha menjadi mandiri secara teknologi sejak pembatasan ekspor oleh AS, termasuk pengembangan HarmonyOS oleh Huawei dan penggunaan chip Huawei dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Pemerintah Tiongkok juga mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melindungi hak dan kepentingan perusahaan mereka dari tindakan unilateral AS. Meskipun Tiongkok telah berhati-hati dalam menanggapi pembatasan sebelumnya, mereka tetap menegaskan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi industri teknologi mereka.