News Teknologi

Qualcomm bebas dari tuduhan pelanggaran lisensi Arm

×

Qualcomm bebas dari tuduhan pelanggaran lisensi Arm

Sebarkan artikel ini



Qualcomm berhasil memenangkan sengketa hukum yang berlangsung lama melawan Arm Holdings, perusahaan desainer chip dari Inggris.

Qualcomm berhasil memenangkan sengketa hukum yang berlangsung lama melawan Arm Holdings, perusahaan desainer chip dari Inggris. Sengketa ini berkaitan dengan tuduhan bahwa Qualcomm melanggar perjanjian lisensi setelah mereka mengakuisisi startup Nuvia pada tahun 2021. Arm mengklaim bahwa Qualcomm harus membayar tarif royalti yang lebih tinggi untuk menggunakan teknologi Nuvia yang didasarkan pada teknologi Arm.

Namun, juri di pengadilan federal Delaware memutuskan bahwa Qualcomm tidak melanggar syarat lisensi mereka dengan Arm saat mengintegrasikan teknologi yang diakuisisi ke dalam chip mereka tanpa membayar tarif yang lebih tinggi. Meskipun demikian, juri tidak dapat mencapai kesepakatan tentang apakah Nuvia sendiri melanggar syarat lisensi sebelum diakuisisi oleh Qualcomm, sehingga aspek ini masih belum terpecahkan.

Keputusan ini sangat penting bagi Qualcomm karena memungkinkan mereka untuk terus menjual chip mereka, termasuk yang mengintegrasikan teknologi Nuvia, yang merupakan bagian penting dari strategi Qualcomm untuk memasuki pasar AI. Dilansir dari Gizmochina (22/12), keputusan ini juga memberikan kepastian hukum bagi Qualcomm dalam penggunaan teknologi yang mereka akuisisi.

Namun, meskipun memenangkan kasus ini, ada kekhawatiran bahwa aspek yang belum terpecahkan dapat mengakibatkan sidang ulang di masa mendatang. Hakim Maryellen Noreika, yang memimpin kasus ini, mengajak kedua belah pihak untuk mencoba mediasi untuk menghindari sidang ulang.

Keputusan ini juga memiliki implikasi luas bagi industri chip secara keseluruhan, karena Arm menyediakan desain chip dan arsitektur instruksi yang menjadi dasar bagi banyak produk teknologi besar di dunia. Keputusan ini dapat menjadi preseden untuk perjanjian lisensi di masa depan antara Arm dan mitra mereka.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *