Sonos baru-baru ini mengumumkan bahwa CEO mereka, Patrick Spence, telah mengundurkan diri setelah peluncuran aplikasi iOS yang buruk pada Mei 2024.
Sonos baru-baru ini mengumumkan bahwa CEO mereka, Patrick Spence, telah mengundurkan diri setelah peluncuran aplikasi iOS yang buruk pada Mei 2024. Aplikasi tersebut diharapkan akan memperbaiki pengalaman pengguna dan menjadi pusat kendali untuk semua perangkat Sonos, namun sebaliknya, aplikasi ini dihambat oleh berbagai masalah teknis yang menyebabkan banyak pengguna merasa frustasi.
Spence, yang telah menjabat sebagai CEO Sonos selama delapan tahun sejak 2017, menghadapi kritik hebat dari pengguna dan komunitas teknologi. Dilansir dari Engadget (14/1), masalah utama yang dihadapi oleh aplikasi baru termasuk masalah stabilitas, fitur yang hilang dari versi sebelumnya, dan kesulitan terhubung dengan perangkat. Meskipun Sonos berusaha memperbaiki masalah dengan pembaruan berulang kali, masalah utama tetap berlanjut, menyebabkan Sonos mengalami penurunan reputasi dan kepercayaan konsumen.
Selain itu, peluncuran aplikasi yang gagal ini juga mempengaruhi peluncuran produk baru Sonos, seperti headphone Ace, yang seharusnya menjadi produk flagship. Sonos juga terpaksa melakukan pengurangan karyawan sebanyak 100 orang untuk mengurangi biaya operasional. Akibatnya, harga saham Sonos turun sebesar 13% setelah peluncuran aplikasi.
Dalam respons terhadap krisis ini, Spence menyatakan permintaan maaf resmi kepada pelanggan dan menegaskan bahwa memperbaiki aplikasi adalah prioritas utama Sonos. Namun, upaya tersebut tidak cukup untuk memperbaiki kerusakan yang telah terjadi. Akhirnya, Sonos menunjuk anggota dewan, Tom Conrad, sebagai CEO sementara sementara pencarian untuk pengganti permanen sedang berlangsung.
Meskipun menghadapi tantangan besar, Sonos berharap dapat kembali kepada pengguna dengan memperbaiki aplikasi dan memulihkan reputasi mereka di mata konsumen. Namun, masa jabatan Spence di Sonos akan diingat sebagai masa di mana perusahaan menghadapi salah satu krisis terburuk dalam sejarahnya.