News Teknologi

Adopsi AI di industri keuangan masih rendah, apa masalahnya?

×

Adopsi AI di industri keuangan masih rendah, apa masalahnya?

Sebarkan artikel ini



Berbagai industri saat ini sudah mulai mengadopsi AI di perusahaan mereka. Namun, mengapa industri keuangan masih sulit melakukan adopsi AI secara mendalam?

AI saat ini sudah menjadi salah satu alat yang diandalkan untuk membuat pekerjaan manusia menjadi lebih efisien. Namun faktanya, dalam sebuah penelitian, disebutkan tidak semua perusahaan sudah mendapatkan sebuah AI yang dapat membuat perusahaan mereka dapat berjalan dengan lebih efisien.

Laporan Capgemini menyatakan bahwa perusahaan keuangan adalah perusahaan yang belum mendapatkan AI yang mereka sebut sebagai Ai yang efektif. Nyatanya, sebagian besar dari 600 pemimpin dan 120 eksekutif yang disurvei (91%) kini telah mengadopsi setidaknya satu platform cloud, meningkat tajam dari hanya 37% pada tahun 2020.

Hal ini terjadi karena dorongan perubahan pola kerja yang mendadak akibat pandemi dan perkembangan teknologi AI. Namun, kurang dari dua dari lima eksekutif melaporkan tingkat kepuasan tinggi terhadap hasil dari teknologi AI yang diperoleh sejauh ini, seperti lapor Techradar (19/11).

Sektor perbankan dan industri yang sangat diatur lainnya relatif terlambat mengadopsi AI karena keharusan mematuhi perlindungan data dan langkah-langkah keamanan yang ketat. Kini, mereka mulai mengejar ketertinggalan, meskipun masih menghadapi berbagai tantangan yang sudah dihadapi para pengadopsi awal.

Lebih dari dua pertiga eksekutif di industri ini khawatir mengenai sistem lama yang terisolasi (71%), perlindungan data pelanggan (70%), serta kualitas data yang buruk seperti informasi yang salah atau hilang (69%) untuk dapat mengadopsi AI. Agar AI dapat berfungsi dengan baik, fondasi data yang kuat sangat penting.

“Dengan AI generatif yang menjadi agenda utama di tingkat dewan, fondasi teknologi berbasis cloud dapat membantu industri keuangan memaksimalkan investasi dalam teknologi baru secara besar-besaran,” ujar Ravi Khokhar, Kepala Cloud Global untuk Layanan Keuangan di Capgemini.

Banyak responden menganggap AI (81%), analitik prediktif (75%), dan otomatisasi proses robotik (65%) sebagai komponen penting untuk mendukung ekosistem cloud mereka. Namun, tingkat kematangan di area tersebut masih rendah, yakni masing-masing ada di angka15%, 30%, dan 22%.

Dalam konteks peluang, sekitar 31% bank dan perusahaan asuransi yang diklasifikasikan sebagai ‘inovator’ melampaui target mereka dalam hal penjualan silang, peningkatan penjualan, dan monetisasi data, dibandingkan dengan hanya 10-12% perusahaan non-inovator.

Melihat ke depan, dengan adanya regulasi seperti Undang-Undang Ketahanan Operasional Digital Eropa (DORA) dan Bagian 1033 Undang-Undang Dodd-Frank yang mulai berlaku, Capgemini menyarankan sektor keuangan untuk “menerapkan pendekatan berbasis data dan berfokus pada cloud.”



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *