DeepMind, sebuah subsidiari Google, baru-baru ini mengumumkan pengembangan model kecerdasan buatan (AI) baru yang disebut GenCast.
DeepMind, sebuah subsidiari Google, baru-baru ini mengumumkan pengembangan model kecerdasan buatan (AI) baru yang disebut GenCast. Model ini telah terbukti mampu memprediksi pola cuaca dengan akurat hingga 15 hari ke depan, melepaskan model tradisional seperti European Center for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF).
Dilansir dari Engadget (5/12), GenCast menggunakan pendekatan probabilistik untuk memprediksi berbagai skenario cuaca, sehingga pengguna dapat memahami kemungkinan berbagai kondisi cuaca. Model ini juga lebih cepat dalam menghasilkan prediksi dibandingkan model tradisional yang membutuhkan waktu jam-jam. GenCast telah dilatih menggunakan data cuaca historis selama empat dekade, memungkinkan model ini untuk memetakan pola cuaca global dengan resolusi tinggi.
Ketika dibandingkan dengan model ECMWF, GenCast menunjukkan performa yang lebih baik 97,2% dari waktu, terutama dalam memprediksi kondisi cuaca ekstrem seperti siklon tropis dan gelombang panas. Selain itu, GenCast juga dapat membantu operator tenaga angin dalam menentukan kapan mereka harus menyalakan atau mematikan turbin mereka.
DeepMind telah mengembangkan model AI sebelumnya yang disebut GraphCast, yang dapat memprediksi cuaca hingga 10 hari ke depan. Namun, GenCast menawarkan kemajuan signifikan dengan kemampuan prediksi yang lebih akurat dan cepat.
Meskipun GenCast belum menggantikan metode tradisional, model ini dapat menjadi komplementer yang sangat berguna dalam mempercepat dan meningkatkan akurasi prediksi cuaca. DeepMind berencana untuk mempublikasikan kode, bobot, dan prediksi GenCast agar komunitas ilmu cuaca dapat mengakses dan menganalisis hasilnya.
Secara keseluruhan, GenCast menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara kita memprediksi cuaca dan membantu kita mempersiapkan diri terhadap berbagai kondisi cuaca yang mungkin terjadi di masa depan.
