Peretasan ini merupakan bagian dari tren penipuan kripto yang menargetkan akun-akun profil tinggi di platform X.
Akun resmi OpenAI di platform X, yang biasanya digunakan untuk pengumuman produk dan kebijakan, dilaporkan telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Para peretas memanfaatkan akun tersebut untuk memposting pengumuman palsu terkait peluncuran token kripto bernama “$OPENAI”. Pengumuman tersebut disertai tautan ke situs phishing yang dirancang untuk mencuri kredensial login pengguna.
Dalam postingan palsu tersebut, peretas mengklaim bahwa semua pengguna OpenAI berhak mengklaim bagian dari suplai awal token tersebut, serta menyatakan bahwa pemilik token akan mendapatkan akses eksklusif ke program beta mendatang. Namun, kenyataannya token tersebut tidak pernah ada, dan situs yang ditautkan merupakan upaya untuk menjebak pengguna yang tidak waspada.
Menurut laporan TechCrunch (30/9), ini bukanlah kali pertama akun yang terkait dengan OpenAI diretas. Pada Juni 2023, akun CTO OpenAI, Mira Murati, juga mengalami peretasan serupa, di mana pesan palsu yang mempromosikan token kripto fiktif $OPENAI diposting. Tiga bulan lalu, akun Jakub Pachocki, Kepala Ilmuwan OpenAI, serta akun peneliti OpenAI, Jason Wei, juga diretas untuk menyebarkan pesan penipuan yang sama.
Peretasan ini merupakan bagian dari tren penipuan kripto yang menargetkan akun-akun profil tinggi di platform X. Pada tahun 2020, serangkaian peretasan juga terjadi pada akun Apple, Elon Musk, dan Joe Biden, di mana peretas memposting alamat dompet Bitcoin dengan janji palsu menggandakan dan mengembalikan pembayaran yang dilakukan.
Menurut laporan FBI, warga Amerika Serikat kehilangan sekitar USD5,6 miliar akibat penipuan kripto pada tahun 2023, yang mencatat peningkatan sebesar 45 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Komisi Perdagangan Federal (FTC) juga melaporkan lebih dari 50.000 kasus penipuan yang dilaporkan pada paruh pertama tahun 2024, dengan total kerugian mencapai hampir $2,5 miliar.
OpenAI dan pihak platform X telah dihubungi untuk memberikan komentar terkait insiden ini, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan yang diberikan.