News Teknologi

Apakah Apple AI bisa normalisasi penggunaan AI di smartphone

×

Apakah Apple AI bisa normalisasi penggunaan AI di smartphone

Sebarkan artikel ini



Dengan pendekatan yang lebih personal, Apple ingin membuat penggunaan AI di smartphone sebagai bagian dari kehidupan penggunanya.

Apple Intelligence, AI milik Apple yang diluncurkan pada Oktober lalu telah menarik banyak perhatian penggemar teknologi di seluruh dunia. Meski banyak orang yang agak kecewa karena perusahaan tersebut tidak mengembangkan AI mereka sendiri, tapi Apple setidaknya melihat teknologi yang satu ini akan sangat berguna bagi pengguna perangkat mereka di seluruh dunia.

Secara teknis, Apple Intelligence bisa dibilang cukup tertinggal dibandingkan pemain besar lain seperti OpenAI dan Google. Namun dengan mengutamakan integrasi AI ke dalam ekosistem tertutupnya, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih akrab dan terfokus pada kebutuhan personal. 

Hasilnya, pengguna dengan mudah untuk membuat sebuah ringkasan teks dari sebuah email, pesan, dan Safari. Selain itu, kehadiran AI ini membuat Siri lebih memahami konteks yang ditanyakan pengguna. Hal ini seolah perusahaan asal Cupertino tersebut ingin membuat Apple AI sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari.

Dilansir dari laman The Next Web (5/11), meskipun beberapa pihak mengatakan bahwa teknologi ini belum sekuat kompetitornya dalam hal pembuatan gambar atau ringkasan dokumen, Apple Intelligence menargetkan perubahan persepsi AI. Ya, mereka memperuncing fokus penggunaan dari AI di platform mereka.

Alih-alih berfokus pada performa tinggi, Apple menciptakan pengalaman AI yang menormalkan teknologi ini bagi pengguna sehari-hari. Dengan AI yang menangani data pribadi, seperti email atau pesan, Apple memperlihatkan peran AI dalam mendukung kehidupan sehari-hari tanpa menimbulkan ketakutan.

Sejak munculnya ChatGPT pada 2022, dua tantangan utama AI generatif adalah pertanyaan seputar kegunaan praktis dari teknologi tersebut serta etika penggunaannya. Banyak pengguna awal yang skeptis terkait keamanan data dan validitas informasi. 

Namun, pendekatan Apple mengurangi kekhawatiran ini dengan AI yang beroperasi secara lokal dan aman pada data pengguna. Berfokus pada data pengguna secara langsung, bukan pada data umum yang luas, memungkinkan Apple AI untuk memberikan output yang relevan dan berkualitas lebih tinggi.

Apple berharap pendekatan ini menjadikan AI sebagai bagian dari rutinitas pribadi, mirip seperti membaca email atau berita. Dengan demikian, AI tidak lagi dipandang sebagai teknologi yang rumit atau berbahaya, tetapi sebagai alat yang membantu tugas harian dengan nyaman. 

Tentu saja, hal ini bisa membuka jalan bagi penerimaan yang lebih besar terhadap AI generatif di masyarakat, bahkan dalam hal yang lebih kompleks seperti persiapan draft laporan atau desain gambar dan masih banyak lagi.

Dengan kampanye “AI untuk kita semua”, Apple berusaha membangun AI yang intuitif dan akrab bagi semua pengguna, seperti yang mereka lakukan dengan Macintosh di era komputer pribadi. Sama seperti Macintosh yang membantu komputer menjadi lebih mudah diterima masyarakat, Apple Intelligence bertujuan menjadikan AI generatif lebih dapat diterima. 

Seiring berjalannya waktu, Apple tampaknya siap memainkan peran besar dalam menjinakkan dan menormalkan AI bagi pengguna di seluruh dunia.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *