Apple menghadapi tantangan karena penjualannya menurun secara signifikan di pasar penting Tiongkok. .
Apple menghadapi tantangan karena penjualannya menurun secara signifikan di pasar penting Tiongkok. Tim Cook, CEO Apple, baru-baru ini mengakui tantangan yang ditimbulkan oleh apa yang ia gambarkan sebagai “pasar paling kompetitif di dunia.”
Dilansir dari Gizmochina (7/5), angka-angka terbaru menunjukkan penurunan signifikan dalam penjualan iPhone baik secara global maupun khususnya di Tiongkok Raya, termasuk Hong Kong dan Taiwan. Pendapatan iPhone global turun 10% pada kuartal pertama, menandai penurunan paling besar sejak akhir tahun 2020. Di Tiongkok Raya, penjualan iPhone turun 8% menjadi $16,4 miliar pada periode yang sama.
Pangsa pasar Apple di pasar ponsel pintar Tiongkok terus menurun, dengan penjualan iPhone anjlok sebesar 19,1% pada kuartal pertama saja. Penurunan ini membuat Apple merosot ke posisi ketiga di pasar, menguasai 15,7% pasar domestik, tertinggal dari pesaing seperti Vivo dan Honor.
Sementara itu, Huawei, rival Apple di Tiongkok, mengalami lonjakan penjualan ponsel pintar, dengan peningkatan hampir 70% pada kuartal pertama. Pangsa pasar Huawei kini hampir kalahkan Apple sebesar 15,5%, dengan laba bersih perusahaan melonjak sebesar 564%.
Keberhasilan Huawei sebagian disebabkan oleh sentimen patriotik, khususnya setelah peluncuran ponsel seri Mate 60, yang didukung oleh chip yang diproduksi secara domestik. Ponsel seri Pura 70 terbaru dari Huawei yang dibekali prosesor buatan Tiongkok memberikan persaingan yang signifikan terhadap seri iPhone 15 dan 16.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Tim Cook menyatakan keyakinannya terhadap potensi jangka panjang Apple di Tiongkok. Perusahaan ini melakukan investasi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), dan Cook mengisyaratkan pengungkapan strategi AI yang akan datang pada WWDC tahunan Apple yang dijadwalkan pada bulan Juni.
Meskipun kinerja keuangan Apple mengalami penurunan karena turunnya pengiriman iPhone, para eksekutif mengabaikan signifikansinya dan menghubungkannya dengan perbandingan yang sulit dari tahun ke tahun. Namun para analis mengemukakan kekhawatiran mengenai kinerja Apple di Tiongkok, di mana persaingan yang ketat dari Huawei berdampak pada pengiriman iPhone.
Apple masih sangat bergantung pada penjualan iPhone, menyumbang sekitar 52% dari total pendapatannya. Meskipun ada upaya untuk melakukan diversifikasi, kategori produk lain seperti komputer Mac hanya mengalami pertumbuhan kecil, tidak cukup untuk mengimbangi penurunan pendapatan secara keseluruhan.
Menanggapi pertanyaan tentang dampak investasi pada AI generatif, Cook menekankan fokus Apple pada layanan, yang mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal akhir bulan Maret. Namun, masih ada pertanyaan mengenai kemampuan perusahaan perangkat keras seperti Apple untuk secara efektif memonetisasi fitur perangkat lunak di tengah persaingan yang ketat di pasar Tiongkok.