Untuk mengembangan LLM xAI baru, Grok 3, Elon Musk rela mengeluarkan uang hingga puluhan triliun Rupiah untuk membeli 100.000 NVIDIA H100.
Membuat sebuah mesin AI yang memiliki tingkat akurasi tinggi memang memerlukan banyak hal. Bukan hanya server untuk menjalankannya, namun para pengembang AI juga harus memiliki server untuk secara spesifik mengajari AI mereka dengan jutaan data dari berbagai sumber.
Salah satu contohnya adalah Grok 3 LLM milik xAI. Perusahaan yang dimiliki oleh Elon Musk ini memang dipersiapkan untuk dapat bersaing dengan raksasa AI saat ini, seperti ChatGPT, Gemini, dan berbagai mesin AI lainnya.
Untuk dapat mengejar ketertinggalan, Musk baru-baru ini mengumumkan akan berinvestasi besar-besaran untuk server pembelajaran AI miliknya. Baru-baru ini, dia menyebut akan membeli ratusan GPU AI baru NVIDIA.
Seperti diketahui, Grok diciptakan untuk diintegrasikan langsung ke X, dan sudah diluncurkan untuk digunakan publik. Grok 2 saat ini sudah dalam persiapan untuk pengembangan, dan Grok 3 dalam tahap perencanaan awal.
Tampaknya, ambisi Musk pun sangat besar dengan mempersiapkan 100.000 GPU NVIDIA H100. Seperti diketahui, GPU AI ini merupakan GPU AI terbaik di pasaran yang ada saat ini.
Dilansir dari laman Wccftech (5/7), untuk perbandingan, model GPT-4 LLM milik OpenAI dilatih menggunakan server dengan 40.000 GPU AI NVIDIA A100. GPU ini sudah agak ketinggalan zaman karena diluncurkan pada 2020 lalu.
Alasan Musk memilih menggunakan GPU kelas atas dalam jumlah yang sangat banyak adalah karena dia berpendapat bahwa pelatihan LLM melalui data internet itu merepotkan dan membutuhkan “banyak pekerjaan”, terutama dalam hal sumber daya komputasi.
Selain itu, Elon Musk sebelumnya mengumumkan bahwa ia berencana untuk mengakuisisi akselerator AI Blackwell B200 andalan NVIDIA untuk xAI juga, yang tampaknya bernilai USD9 miliar atau sekitar Rp146,9 triliun, yang merupakan jumlah yang sangat besar mengingat dinamika pasar.
Dengan Grok 3 yang menggunakan 100.000 unit H100 NVIDIA, model tersebut diperkirakan menghabiskan biaya sekitar USD3 miliar atau sekitar Rp48,9 triliun hanya untuk pelatihan, membenarkan fakta bahwa Elon memaksimalkan segalanya untuk perusahaan xAI miliknya.
