News Teknologi

Departemen Keuangan AS gunakan AI untuk deteksi penipuan

×

Departemen Keuangan AS gunakan AI untuk deteksi penipuan

Sebarkan artikel ini



Departemen Keuangan Amerika Serikat (US Treasury) mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan mencegah penipuan.

Departemen Keuangan Amerika Serikat (US Treasury) mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan mencegah penipuan, yang berhasil me-recover lebih dari $4 miliar dalam fiskal tahun 2024. Penggunaan AI ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan integritas pembayaran dan melindungi dana pajak warga.

Dilansir dari Engadget (21/10), AI telah membantu Treasury dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan transaksi berisiko tinggi, yang menghasilkan $2,5 miliar dalam pencegahan penipuan. Selain itu, teknologi ini juga membantu dalam cepat mengidentifikasi penipuan surat beritahu Treasury, yang menghasilkan $1 miliar dalam pemulihan. Selain itu, $500 juta berhasil dicegah melalui skrining berbasis risiko yang ditingkatkan.

Deputy Secretary of the Treasury, Wally Adeyemo, menyatakan bahwa teknologi ini telah membantu memastikan bahwa agen membayarkan orang yang benar, dalam jumlah yang benar, pada waktu yang tepat. Treasury juga berencana untuk berbagi teknologi ini dengan lembaga federal lainnya, meskipun beberapa agen sudah mulai menggunakan teknologi AI mereka sendiri.

IRS juga telah menggunakan AI untuk menemukan pelanggar pajak, mengotomasi layanan, dan melakukan audit. Meskipun demikian, penggunaan AI ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi ini untuk tujuan penipuan. Namun, Treasury berkomitmen untuk terus memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab untuk melindungi dana warga.

Dengan meningkatnya penipuan pembayaran secara online yang diperkirakan akan mencapai lebih dari $362 miliar pada tahun 2028, penggunaan AI oleh Treasury menjadi langkah penting dalam upaya melindungi dana warga dari penipuan.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *