Raksasa teknologi Apple dikabarkan telah melakukan putaran keempat pemutusan hubungan kerja. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengefisienkan biaya operasional.
Raksasa teknologi Apple dikabarkan telah melakukan putaran keempat pemutusan hubungan kerja. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengefisienkan biaya operasional di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Dilansir dari 9To5Mac (28/8), gelombang pemutusan hubungan kerja sebanyak 100 karyawan terbaru ini berfokus pada divisi Layanan Apple, yang mencakup produk seperti Apple Music, Apple TV+, iCloud, dan layanan langganan lainnya.
Menurut laporan dari Mark Gurman, seorang jurnalis teknologi di Bloomberg, pemutusan hubungan kerja ini menyasar karyawan di berbagai tingkatan, termasuk beberapa manajer senior. Meskipun jumlah pasti karyawan yang terkena dampak belum diungkapkan, sumber internal menyebutkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini lebih kecil dibandingkan dengan putaran sebelumnya.
Langkah ini menegaskan komitmen Apple untuk memangkas biaya operasional dan meningkatkan efisiensi di seluruh lini bisnis. Sebelumnya, perusahaan telah melakukan pemutusan hubungan kerja di divisi perangkat keras, perangkat lunak, dan penjualan ritel. Meskipun Apple masih mencatat pertumbuhan pendapatan yang solid, tekanan ekonomi global dan persaingan yang ketat mendorong perusahaan untuk mengambil langkah-langkah penghematan biaya.
Divisi Layanan Apple telah menjadi salah satu fokus utama perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan meningkatnya jumlah pengguna produk Apple dan permintaan akan layanan digital, divisi ini dianggap sebagai sumber pendapatan yang penting bagi perusahaan. Namun, persaingan yang sengit dari pemain lain seperti Netflix, Spotify, dan layanan streaming lainnya telah mendesak Apple untuk mengoptimalkan operasi dan sumber dayanya.
Reaksi karyawan dan masyarakat terhadap pemutusan hubungan kerja ini beragam. Sebagian mengkritik keputusan Apple, sementara yang lain memahami kebutuhan perusahaan untuk melakukan penyesuaian dalam menghadapi tantangan ekonomi. Namun, banyak yang berharap agar Apple dapat mengelola sumber daya manusia dengan lebih bijaksana dan mempertimbangkan dampak sosial dari keputusan tersebut.
Ke depannya, Apple diharapkan dapat terus melakukan inovasi dan mengembangkan strategi bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan perlu mencari keseimbangan antara efisiensi biaya dan investasi dalam sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan demikian, Apple dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri teknologi dan terus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas.