Eropa baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membangun jaringan satelit yang aman dan terpercaya sendiri, yang dikenal sebagai IRIS 2.
Eropa baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membangun jaringan satelit yang aman dan terpercaya sendiri, yang dikenal sebagai IRIS 2 (Infrastructure for Resilience, Interconnectivity and Security by Satellite). Dilansir dari Engadget (18/12), proyek ini merupakan inisiatif terbesar dari Eropa dalam sepuluh tahun terakhir dan bertujuan untuk bersaing dengan jaringan satelit lain seperti Starlink milik Elon Musk.
IRIS 2 akan terdiri dari sekitar 300 satelit yang akan diluncurkan oleh roket Eropa. Proyek ini didanai sebesar 10,6 miliar euro (Rp178,4 triliun), dengan sebagian besar dana berasal dari Uni Eropa, ESA (European Space Agency), dan sektor swasta. Proyek ini diharapkan akan memberikan layanan komunikasi yang aman dan cepat untuk pemerintah, perusahaan, dan warga negara Eropa.
IRIS 2 akan menggunakan konfigurasi multi-orbit, dengan sebagian besar satelit berada di orbit bumi rendah dan beberapa di orbit bumi menengah. Ini akan memungkinkan jaringan untuk tetap terhubung secara konsisten tanpa memerlukan ribuan satelit seperti yang diperlukan oleh jaringan lain. Selain itu, IRIS 2 juga akan mendukung layanan komersial broadband, serta layanan krisis dan manajemen keamanan.
Proyek ini juga akan memanfaatkan pengalaman ESA dalam mengembangkan dan mengimplementasikan program satelit lainnya seperti Copernicus dan Galileo. IRIS 2 diharapkan akan menjadi aset strategis bagi Eropa dalam mendukung kedaulatan dan kemandirian mereka di era digital.
Dengan adanya IRIS 2, Eropa berharap dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar satelit internet dan memberikan layanan komunikasi yang lebih baik bagi masyarakatnya. Proyek ini juga menunjukkan komitmen Eropa untuk mengembangkan teknologi kritikal yang dapat membantu mengatasi tantangan seperti perubahan iklim, kejahatan siber, dan ketidakstabilan geopolitik.