Exynos 2500 akan menggunakan teknologi proses Gate-All-Around (GAA) dari Samsung Foundry, yang memungkinkan chip ini beroperasi lebih dingin dibandingkan Snapdragon 8 Gen 4.
Samsung diperkirakan akan melanjutkan strategi penggunaan dual-chip untuk seri flagship Galaxy S25 mendatang. Berdasarkan informasi terbaru, model dasar dan Plus akan menggunakan chipset Qualcomm atau prosesor buatan Samsung, tergantung pada pasar. Sementara itu, model Ultra akan sepenuhnya menggunakan chip Qualcomm di semua wilayah. Yang menarik, chipset Exynos buatan Samsung dikabarkan lebih efisien daya dibandingkan Snapdragon.
Dikutip dari Phone Arena (16/5), setelah banyak keluhan tentang masalah panas berlebih pada chip Exynos sebelumnya, tahun lalu Samsung memutuskan untuk hanya menggunakan chip Snapdragon dari Qualcomm untuk seri Galaxy S23. Tahun ini, Exynos 2400 telah menunjukkan peningkatan signifikan dengan performa yang setara dengan Snapdragon 8 Gen 3.
Namun, keputusan Samsung untuk tetap menggunakan Snapdragon 8 Gen pada Galaxy S24 Ultra premium menunjukkan bahwa Qualcomm masih dianggap lebih unggul. Meski demikian, Exynos 2500 yang akan datang diprediksi mampu bersaing dalam hal efisiensi daya.
Laporan dari Business Korea, Exynos 2500 akan menggunakan teknologi proses Gate-All-Around (GAA) dari Samsung Foundry, yang memungkinkan chip ini beroperasi lebih dingin dibandingkan Snapdragon 8 Gen 4.
Meskipun kedua chip ini akan berbasis teknologi 3nm, proses GAA akan memberikan Exynos 2500 keunggulan dalam hal efisiensi daya. TSMC, yang akan memproduksi Snapdragon 8 Gen 4 untuk Qualcomm, kemungkinan akan menggunakan teknologi FinFET yang lebih konvensional.
Arsitektur GAA mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh FinFET, sehingga meningkatkan kinerja dan mengurangi konsumsi daya. Laporan tersebut menyebutkan bahwa meskipun Snapdragon 8 Gen 4 akan unggul dalam performa, Exynos 2500 akan cukup kompetitif.
Seri Galaxy S25 diperkirakan akan dirilis pada awal tahun depan, kemungkinan pada paruh pertama Januari. Rumor saat ini menunjukkan bahwa model Ultra mungkin akan kehilangan satu kamera, sementara model standar dan Plus akan menggunakan sensor buatan Sony. Apakah mereka akan tetap masuk dalam daftar ponsel kamera terbaik tahun ini? Waktu yang akan menjawab.