General Motors (GM) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mendukung operasi robotaksi Cruise, subsidiari mereka yang fokus pada kendaraan otonom.
General Motors (GM) baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan berhenti mendukung operasi robotaksi Cruise, subsidiari mereka yang fokus pada kendaraan otonom. GM akan menggabungkan tim teknis Cruise ke dalam tim in-house mereka untuk fokus pada pengembangan program bantuan pengemudi yang lebih canggih, serta kendaraan otonom pribadi di masa depan.
Dilansir dari Engadget (11/12), keputusan ini diambil setelah Cruise menghadapi banyak kritik dan penyelidikan akibat insiden di mana seorang pejalan kaki di San Francisco terluka dan ditarik oleh kendaraan otonom Cruise pada tahun 2023.
Insiden tersebut menyebabkan Cruise harus menghentikan semua operasi kendaraan tanpa pengemudi dan layanan robotaksi mereka, serta mengalami pengurangan besar-besaran tenaga kerja. Selain itu, Cruise juga harus membayar denda kriminal sebesar $500.000 sebagai bagian dari kesepakatan pembaruan.
Dengan menghentikan dukungan untuk Cruise, GM berharap dapat mengurangi pengeluaran lebih dari $1 miliar setiap tahun setelah rencana ini selesai pada akhir Juni 2025. GM akan fokus pada pengembangan sistem bantuan pengemudi yang lebih canggih seperti Super Cruise, yang memungkinkan pengemudi untuk melepaskan tangan dari setir kemudi.
Keputusan GM untuk berhenti mendukung robotaksi Cruise menunjukkan perubahan besar dalam strategi mereka terhadap kendaraan otonom. Meskipun ini adalah keputusan yang signifikan, GM tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi otonom yang dapat membantu pengemudi dalam berbagai situasi.