Data perjalanan dan riwayat lokasi yang sebelumnya disimpan di server berbasis cloud, akan segera dipindahkan ke perangkat pengguna sendiri.
Google Maps, platform navigasi digital yang sangat populer, kini mengalami perubahan signifikan dalam cara penyimpanan dan pengelolaan data lokasi pengguna. Sebuah pengumuman resmi dari Google mengungkapkan bahwa data perjalanan dan riwayat lokasi yang sebelumnya disimpan di server berbasis cloud, akan segera dipindahkan ke perangkat pengguna sendiri. Hal ini berdampak pada kebijakan penyimpanan data Timeline yang dulu dikenal sebagai Riwayat Lokasi.
Dikutip dari Phone Arena (6/5), menurut pemberitahuan yang dikirimkan oleh Google kepada pengguna, mereka memiliki batas waktu hingga 1 Desember untuk melakukan penyimpanan ulang seluruh riwayat perjalanan mereka di perangkat pribadi sebelum data tersebut dihapus secara otomatis. Timeline, yang merupakan fitur peta personal untuk mengingat rute dan destinasi yang telah dikunjungi, tidak lagi terhubung langsung ke akun Google pengguna, melainkan disimpan secara lokal di perangkat iOS atau Android masing-masing.
Keputusan ini, yang diyakini oleh Google untuk meningkatkan privasi data pengguna, juga memberikan pengguna pilihan terkait keberlanjutan penyimpanan data Timeline mereka. Pengguna diberi opsi untuk menyimpan data secara permanen di perangkat hingga dihapus secara manual, atau memilih opsi penghapusan otomatis setelah jangka waktu tertentu, yakni 3 bulan, 18 bulan, atau 36 bulan.
Namun, kesempatan untuk membuat keputusan tidak terbuka tanpa batas waktu. Google menegaskan bahwa keputusan ini harus diambil sebelum 1 Desember, jika tidak, data perjalanan pertama 90 hari akan dipindahkan ke perangkat pertama yang digunakan untuk masuk ke akun Google, sementara data yang lebih lama dari itu akan dihapus secara permanen.
Proses pengaturan preferensi penghapusan otomatis dapat diakses melalui aplikasi Google Maps dengan mengklik ikon profil, kemudian navigasi ke bagian Timeline, dan mengakses menu pengaturan yang tepat. Pengguna diinstruksikan untuk memilih opsi yang sesuai dengan preferensi mereka, dengan pilihan untuk mempertahankan data atau mengizinkan penghapusan otomatis.
Perubahan ini memberikan pengguna kontrol lebih lanjut atas data pribadi mereka, sekaligus mendorong kesadaran akan pentingnya privasi digital dalam penggunaan layanan seperti Google Maps. Dengan batas waktu yang ditetapkan, pengguna diharapkan untuk segera mengambil tindakan untuk memutuskan nasib data Timeline mereka sesuai dengan preferensi masing-masing.