News Teknologi

Ini dia implan berbasis darah untuk memperbaiki tulang rusak

×

Ini dia implan berbasis darah untuk memperbaiki tulang rusak

Sebarkan artikel ini



Ilmuwan dari Universitas Nottingham baru-baru ini mengembangkan teknologi inovatif yang memungkinkan implan yang dibuat dari darah pasien untuk memperbaiki tulang yang patah.

Ilmuwan dari Universitas Nottingham baru-baru ini mengembangkan teknologi inovatif yang memungkinkan implan yang dibuat dari darah pasien untuk memperbaiki tulang yang patah. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan darah pasien, implan ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan hasil pemulihan.

Proses penyembuhan tulang biasanya dimulai dengan pembentukan struktur padat yang disebut hematoma regeneratif (RH), yang terdiri dari sel-sel dan protein penting yang membantu memperbaiki jaringan. Dalam penelitian ini, para ilmuwan mengembangkan versi yang ditingkatkan dari RH dengan menggunakan darah pasien dan memperkaya sifat penyembuhannya dengan peptida amfifilik (PA), yaitu protein sintetis yang memiliki sifat yang menarik pada air dan lemak.

Dilansir dari New Atlas (25/11), PA ini dapat membantu membangun struktur yang lebih baik untuk hematoma, memungkinkan faktor-faktor penyembuhan dan sel-sel yang diserukan oleh darah untuk bekerja lebih efektif.

Implan tersebut dapat dihasilkan dengan menggunakan teknologi cetak 3D, memungkinkan untuk menghasilkan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Dalam percobaan pada tikus, implan yang dibuat dari darah mereka sendiri dan ditanam ke dalam celah tulang yang dihilangkan secara bedah, menunjukkan tanda-tanda regenerasi setelah enam minggu. Tikus yang menerima teknik ini menunjukkan hingga 62% pembentukan tulang baru, dibandingkan dengan 50% yang dihasilkan oleh substitusi tulang yang tersedia secara komersial, sementara tikus kontrol yang tidak ditangani hanya menunjukkan 30%.

Dr. Cosimo Ligorio, salah satu penulis studi ini, menyatakan bahwa kemungkinan untuk dengan mudah dan aman mengubah darah orang menjadi implan yang sangat regeneratif sangat menarik. “Darah hampir gratis dan dapat dengan mudah diperoleh dari pasien dalam jumlah yang cukup besar,” katanya. “Tujuan kami adalah untuk menetapkan toolkit yang dapat dengan mudah diakses dan digunakan dalam setting klinis untuk dengan cepat dan aman mengubah darah pasien menjadi implan regeneratif yang kaya, mudah diakses, dan dapat disesuaikan.”

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Advanced Materials dan menunjukkan potensi besar dari teknologi ini untuk digunakan dalam terapi regeneratif yang personalisasi untuk cedera atau penyakit. Dengan adanya implan darah, pasien dapat mendapatkan pemulihan yang lebih cepat dan efektif, serta mengurangi risiko penolakan imun yang sering terjadi dengan bahan sintetis.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *