Pemerintah Jepang telah mengumumkan rencana untuk membangun Auto Flow Road, sebuah jalan khusus untuk pengiriman barang otomatis dan tanpa hambatan.
Pemerintah Jepang telah mengumumkan rencana untuk membangun Auto Flow Road, sebuah jalan khusus untuk pengiriman barang otomatis dan tanpa hambatan. Proyek ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan pengemudi truk dan meningkatkan efisiensi pengiriman barang di antara kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Jalan ini akan menggunakan ruang jalan yang ada, seperti pinggir jalan dan utama, serta bagian-bagian yang mungkin akan dibangun di bawah tanah. Dengan solusi ini, pemerintah berharap dapat mengurangi tekanan pada jaringan transportasi tradisional dan mengatasi tantangan logistik yang kian meningkat.
Pada Auto Flow Road, kendaraan pengiriman barang otomatis akan mengangkut barang sepanjang hari tanpa mengganggu lalu lintas kendaraan bermotor tradisional. Pada setiap depot utama, forklift otomatis akan mengangkut barang dan memasukkannya ke dalam pod otomatis yang kemudian akan mengangkut barang ke depot terdekat tujuannya. Dari sana, truk atau drone lainnya akan mengambil barang-barang tersebut untuk menyelesaikan pengiriman. Sistem ini dirancang untuk memastikan efisiensi maksimal dan mengurangi ketergantungan pada tenaga manusia dalam proses logistik.
Dilansir dari New Atlas (12/11), hal yang paling menarik adalah bahwa pod otomatis ini dapat mengatur dirinya sendiri sepanjang perjalanan. Mereka dapat berhenti di Buffering Lane di tengah jalan untuk menunggu pengiriman yang akan menuju ke tempat yang sama atau untuk menyesuaikan waktu kedatangannya. Ini dapat mengurangi kepadatan lalu lintas dan memastikan waktu kedatangan yang lebih tepat, sehingga pengemudi truk manusia tidak perlu menunggu lama. Kemampuan self-sorting ini adalah salah satu keunggulan utama dari teknologi ini, memastikan pengiriman yang lebih cepat dan efisien.
Proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi pengiriman barang. Dengan menggunakan kendaraan otomatis yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan lebih teratur dalam pengaturannya, diharapkan kontribusi terhadap polusi udara dapat diminimalkan. Pemerintah Jepang sedang mencari minat dari perusahaan swasta untuk membangun infrastruktur atau komponen-proyek ini. Ini termasuk pengembangan teknologi kendaraan otonom, sistem manajemen logistik pintar, dan infrastruktur jalan yang mendukung operasi otomatis.
Pengujian awal di rute 500 km antara Tokyo dan Osaka dijadwalkan dimulai pada tahun 2027, dengan operasi penuh diharapkan pada pertengahan tahun 2030-an. Kesuksesan proyek ini bisa menjadi model bagi negara lain dalam menghadapi tantangan logistik modern. Ini juga menunjukkan komitmen Jepang untuk menjadi pelopor dalam teknologi transportasi yang berkelanjutan dan efisien. Dengan langkah-langkah inovatif ini, Jepang tidak hanya memecahkan masalah logistik domestik tetapi juga berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor transportasi.