Tragedi yang menimpa kapal selam Titan milik OceanGate pada tahun 2023 masih menjadi topik pembicaraan hangat.
Tragedi yang menimpa kapal selam Titan milik OceanGate pada tahun 2023 masih menjadi topik pembicaraan hangat. Baru-baru ini, terungkap bahwa kapal selam tersebut mengandalkan sistem navigasi yang sangat sederhana dan tidak efisien, yaitu menggunakan spreadsheet Excel yang diketik manual. Fakta ini terungkap dalam sebuah sidang yang diadakan oleh Dewan Penyelidikan Kelautan Penjaga Pantai AS.
Antonella Wilby, mantan kontraktor OceanGate, memberikan kesaksian bahwa sistem navigasi Titan sangat bergantung pada input manual koordinat data ke dalam spreadsheet Excel. Dilansir dari The Verge (24/9), sistem ini menggunakan baseline akustik ultra-pendek (USBL) untuk menentukan kecepatan, kedalaman, dan posisi kapal selam. Namun, alih-alih data tersebut secara otomatis dimasukkan ke dalam perangkat lunak pemetaan, data koordinat harus ditulis tangan terlebih dahulu di buku catatan sebelum diketik ke dalam spreadsheet di komputer.
Wilby menggambarkan sistem ini sebagai “sangat bodoh” dan menyatakan bahwa dia telah mengajukan kekhawatiran tentang metode tersebut kepada OceanGate, tetapi diabaikan karena dianggap tidak “berorientasi pada solusi”. Dia juga menyebutkan bahwa proses manual ini menyebabkan keterlambatan, karena tim harus mencatat koordinat setiap lima menit, yang sangat membebani mereka.
Tragedi ini menewaskan lima orang di dalam kapal selam, termasuk CEO dan co-founder OceanGate, Stockton Rush. Sidang ini bertujuan untuk mengungkap fakta-fakta seputar insiden tersebut dan mengembangkan rekomendasi untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.
Selain Wilby, beberapa mantan karyawan OceanGate lainnya juga mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang keselamatan Titan. Tony Nissen, mantan direktur teknik OceanGate, bahkan menolak untuk melakukan uji coba menyelam dengan kapal selam tersebut karena merasa tidak aman.
Sidang ini masih berlangsung dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana OceanGate mengoperasikan Titan. Guillermo Sohnlein, salah satu pendiri OceanGate, dijadwalkan untuk memberikan kesaksian lebih lanjut tentang operasi perusahaan pada hari Senin.
Kesaksian ini menunjukkan betapa pentingnya sistem navigasi yang andal dan otomatis dalam operasi kapal selam. Penggunaan metode manual yang tidak efisien tidak hanya membahayakan misi tetapi juga nyawa orang-orang di dalamnya. Semoga dengan adanya sidang ini, langkah-langkah pencegahan yang lebih baik dapat diambil untuk memastikan keselamatan dalam eksplorasi bawah laut di masa depan.