Virus ini tidak hanya menginfeksi dan merenggut nyawa burung liar dan unggas, tetapi juga menyebar ke berbagai mamalia, termasuk kambing, sapi perah, dan bahkan alpaka.
Kabar terbaru mengenai kucing yang terinfeksi dan bahkan meninggal akibat flu burung telah memicu kekhawatiran baru dalam masyarakat akan risiko yang dihadapi oleh hewan peliharaan dan pemiliknya.
Dilansir dari sciencenews.org (3/6), wabah flu burung H5N1, yang telah melanda Amerika Serikat sejak tahun 2021, kini menimbulkan ancaman serius bagi kucing domestik. Virus ini tidak hanya menginfeksi dan merenggut nyawa burung liar dan unggas, tetapi juga menyebar ke berbagai mamalia, termasuk kambing, sapi perah, dan bahkan alpaka.
Ketika virus flu burung bermutasi dalam tubuh mamalia, terutama kucing, risiko penularan menjadi semakin meningkat. Hal ini menghadirkan potensi bahaya bagi manusia, meskipun belum ada bukti bahwa virus telah berubah menjadi lebih mudah menular dari orang ke orang.
Para ahli memperingatkan bahwa kehadiran flu burung pada kucing domestik memberikan jalur yang lebih dekat bagi virus untuk menginfeksi manusia, mengingat interaksi yang lebih intim antara pemilik dan hewan peliharaannya.
Dalam situasi ini, penting untuk memahami bagaimana kucing dapat terinfeksi flu burung. Kucing yang beraktivitas di luar rumah memiliki risiko tertular setelah menangkap burung liar, sedangkan diet mentah seperti daging ayam mentah dan susu mentah juga telah dikaitkan dengan kasus infeksi.
Kematian yang tinggi pada kucing akibat flu burung menambah kekhawatiran akan keparahan wabah ini. Data menunjukkan bahwa lebih dari 16 kucing di Amerika Serikat telah terinfeksi H5N1 tahun ini, dengan sebagian besar kasus terjadi di peternakan susu. Hal ini memicu keprihatinan akan dampak yang lebih luas bagi komunitas hewan peliharaan.
Meskipun risiko penularan flu burung dari kucing ke manusia masih rendah, kasus infeksi pada manusia setelah kontak dengan hewan peliharaan yang terinfeksi pernah terjadi. Namun, tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko ini.
Dalam upaya menjaga keselamatan hewan peliharaan, penting bagi pemilik kucing untuk menjaga hewan mereka tetap di dalam rumah dan menghindari memberikan makanan mentah seperti daging ayam dan susu yang belum dipasteurisasi.
Jika kucing membawa pulang burung mati, disarankan untuk tidak menyentuhnya langsung dan segera menghubungi otoritas terkait untuk pengelolaan yang tepat. Langkah-langkah pencegahan ini penting untuk melindungi tidak hanya kucing, tetapi juga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.