Samsung Electronics telah mengumumkan perkiraan peningkatan laba kuartal kedua sebesar 13 kali lipat, sebuah perubahan haluan yang luar biasa dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Samsung Electronics telah mengumumkan perkiraan peningkatan laba kuartal kedua sebesar 13 kali lipat, sebuah perubahan haluan yang luar biasa dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Perkiraan laba operasional perusahaan untuk Q2 2024 diperkirakan mencapai 8,8 triliun won, naik dari hanya 670 miliar won pada Q2 2023. Ini menandai laba tertinggi bagi Samsung sejak kuartal ketiga tahun 2022.
Dilansir dari Gizmochina (5/7), pendorong utama lonjakan laba ini adalah peningkatan kinerja divisi semikonduktor Samsung. Segmen ini telah mengalami pemulihan yang signifikan, membukukan perkiraan laba operasional sebesar 4,6 triliun won pada Q2 2024, dibandingkan dengan kerugian sebesar 4,36 triliun won pada periode yang sama tahun lalu.
Meningkatnya permintaan terhadap chip DRAM kelas atas, khususnya yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan (AI), telah mendorong pertumbuhan ini. Harga chip DRAM melonjak 13% menjadi 18%, sementara chip NAND Flash yang digunakan untuk penyimpanan data meningkat 15% menjadi 20%.
Sektor AI yang berkembang pesat telah berdampak signifikan terhadap keuntungan Samsung, dengan meningkatnya kebutuhan akan chip memori canggih seperti solusi memori bandwidth tinggi (HBM) yang digunakan di pusat data AI. Tren ini telah menyebabkan peningkatan harga dan permintaan terhadap chip DRAM kelas atas Samsung, yang penting untuk chipset AI dan server pusat data.
Meskipun laba secara keseluruhan meningkat, bisnis mobile Samsung mengalami penurunan. Perkiraan laba operasional Q2 untuk divisi ini adalah 2,2 triliun won, turun dari 3,04 triliun won pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh tingginya biaya suku cadang dan pemasaran, serta investasi dalam pengembangan layanan AI. Jumlah penjualan ponsel pintar tetap sama dibandingkan tahun lalu, yang menunjukkan bahwa faktor eksternal seperti peningkatan biaya berdampak pada keuntungan.
Samsung akan meluncurkan ponsel lipat flagship terbarunya, Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Flip 6, beserta aksesoris ponsel barunya pada 10 Juli di Paris. Perusahaan ini juga memperkenalkan cincin pemantauan kesehatan baru, yang bertujuan untuk bersaing dengan Apple di pasar kelas atas.
Analis memperkirakan laba operasional Samsung pada Q2 adalah sekitar 8,547 triliun won hingga 8,8 triliun won. Samsung diperkirakan akan merilis laporan pendapatan terperinci pada akhir bulan. Fokus perusahaan dalam memperluas dan mendiversifikasi divisi bisnisnya, serta kenaikan harga chip, menunjukkan masa depan yang menjanjikan.
Secara keseluruhan, laba Samsung yang mengesankan pada kuartal kedua menyoroti pemulihan yang kuat dalam industri chip, didorong oleh melonjaknya permintaan untuk chip memori terkait AI.