Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan larangan terhadap beberapa media yang dikelola oleh negara Rusia, termasuk RT dan Rossiya Segodnya, dari platform mereka.
Meta, perusahaan induk dari Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan larangan terhadap beberapa media yang dikelola oleh negara Rusia, termasuk RT dan Rossiya Segodnya, dari platform mereka. Dilansir dari Engadget (27/9), langkah ini diambil sebagai respons terhadap aktivitas campur tangan asing yang dilakukan oleh media-media tersebut.
Keputusan tersebut muncul setelah Meta menemukan bukti bahwa outlet media Rusia itu menggunakan taktik yang menipu untuk menjalankan operasi pengaruh dan menghindari deteksi di platform mereka. Meta menyatakan bahwa mereka telah memperluas penegakan hukum yang sedang berlangsung terhadap media negara Rusia, dengan melarang entitas terkait dari aplikasi mereka secara global.
Langkah ini juga mengikuti tuduhan dari pemerintah Amerika Serikat yang menuduh RT menyebarkan propaganda dan disinformasi untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Pemerintah AS menuduh RT sebagai bagian dari jaringan media yang didukung Rusia yang berusaha untuk secara diam-diam merusak demokrasi di Amerika Serikat.
Meta sebelumnya telah membatasi akses media negara Rusia ke Facebook di Ukraina pada tahun 2022 atas permintaan pemerintah Ukraina, untuk membatasi penyebaran konten dari outlet-outlet tersebut. Sebagai tanggapan, Rusia memblokir Facebook di negara tersebut beberapa hari kemudian dan membuka kasus kriminal terhadap perusahaan ini.
Langkah terbaru ini menandai eskalasi dalam sikap Meta terhadap perusahaan media negara Rusia. Dua tahun lalu, Meta mengambil langkah-langkah terbatas untuk membatasi penyebaran media yang dikendalikan negara Rusia, termasuk menghentikan iklan dari outlet-outlet tersebut di platform mereka dan membatasi jangkauan konten mereka. Namun, dengan larangan terbaru ini, Meta menunjukkan komitmen yang lebih kuat untuk melawan campur tangan asing dan menjaga integritas platform.
Dengan larangan ini, Meta berharap dapat mengurangi pengaruh negatif dari media yang dikelola oleh negara Rusia dan melindungi pengguna mereka dari informasi yang menyesatkan.