News Teknologi

Microsoft tutup studio pembuat Hi-Fi Rush

×

Microsoft tutup studio pembuat Hi-Fi Rush

Sebarkan artikel ini



Keputusan ini diumumkan hanya sehari setelah Matt Booty, Kepala Xbox Game Studios, menegaskan kebutuhan Microsoft akan game-game kecil yang mampu meraih prestasi dan penghargaan.

Dalam sebuah langkah yang dianggap kontroversial, Microsoft mengumumkan penutupan empat studio pengembang game-nya, termasuk Tango Gameworks, yang terkenal dengan game Hi-Fi Rush. Keputusan ini diumumkan hanya sehari setelah Matt Booty, Kepala Xbox Game Studios, menegaskan kebutuhan Microsoft akan game-game kecil yang mampu meraih prestasi dan penghargaan.

Dikutip dari The Verge (11/5), menurut Matt Booty dalam sebuah pertemuan town hall dengan karyawan, Microsoft tengah mengarah pada pengembangan game yang lebih kecil tapi dapat memberikan citra prestisius. “Kita membutuhkan game yang lebih kecil yang dapat memberikan kita prestise dan penghargaan,” kata Booty.

Namun, penutupan Tango Gameworks yang baru saja sukses dengan Hi-Fi Rush, game aksi ritmis yang menarik perhatian pasar menimbulkan kebingungan dan pertanyaan di kalangan industri serta penggemar. Hi-Fi Rush, yang dirilis secara mendadak tahun lalu, berhasil menarik tiga juta pemain dalam waktu empat bulan dan mendapatkan beberapa penghargaan seperti Game Award, Game Developers Choice Award, dan BAFTA.

Walaupun Microsoft belum merilis data penjualan resmi, Aaron Greenberg, Wakil Presiden Pemasaran Game Xbox, menyatakan bahwa Hi-Fi Rush merupakan “hit besar bagi kami dan pemain kami dalam semua ukuran dan harapan yang kami miliki.”

Sebelumnya, Tango Gameworks lebih dikenal dengan seri game horor seperti The Evil Within dan Ghostwire: Tokyo. Dengan Hi-Fi Rush, studio itu telah menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan produk yang berbeda dari biasanya. Penutupan studio ini sekarang menimbulkan tanda tanya besar mengenai strategi Microsoft dalam menggaet dan memelihara inovasi dalam pengembangan game, terutama dari studio-studio di Jepang.

Keputusan penutupan studio ini juga mempertanyakan komitmen Microsoft dalam mendorong diversifikasi dan inovasi di dalam lingkungan pengembangan game mereka, mengingat mereka baru saja mengumumkan keinginan untuk lebih banyak game Jepang berkualitas tinggi.

Dengan maraknya game independen yang sukses di pasaran, penutupan studio yang telah terbukti mampu menghasilkan game yang diminati pasar global ini menjadi semakin kontroversial. Komunitas gaming dan para analis industri kini menantikan respons Microsoft terhadap situasi yang berkembang dan dampaknya terhadap strategi bisnis perusahaan ke depan.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *