‘Laba-laba’ tersebut terbentuk dari debu Mars dan hanya muncul di wilayah kutub selatan planet tersebut saat musim semi tiba.
Ilmuwan NASA berhasil menciptakan kembali fenomena ‘laba-laba’ yang terlihat di Mars dalam sebuah eksperimen laboratorium di Bumi. Fenomena yang dikenal dengan istilah araneiforms ini sebelumnya terlihat dalam gambar satelit di wilayah kutub selatan Mars dan tampak seperti formasi bercabang yang menyerupai laba-laba.
Dilansir dari Wion News (16/9), meskipun terlihat mengerikan, formasi ini bukanlah laba-laba sungguhan, melainkan fenomena alam yang terjadi setiap musim semi di Mars. ‘Laba-laba’ tersebut terbentuk dari debu Mars dan hanya muncul di wilayah kutub selatan planet tersebut saat musim semi tiba.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti bagaimana araneiforms terbentuk di permukaan Mars. Namun, sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan planet dari NASA, Lauren Mc Keown, telah berhasil menciptakan fenomena ini di laboratorium menggunakan teknik simulasi. Mereka berharap eksperimen ini dapat mengungkap lebih banyak informasi tentang proses pembentukan formasi geologi unik di Mars.
“Laba-laba ini adalah fitur geologi yang aneh dan indah dengan sendirinya,” kata Mc Keown. “Eksperimen ini akan membantu menyempurnakan model kami tentang bagaimana mereka terbentuk.”
Pada musim dingin di Mars, karbon dioksida yang ada di atmosfer membeku menjadi es di permukaan planet. Ketika musim semi tiba, suhu naik, dan es karbon dioksida tersebut langsung berubah menjadi gas tanpa melalui fase cair, sebuah proses yang disebut sublimasi.
Tim peneliti NASA menciptakan ulang proses ini di Dirty Under-vacuum Simulation Testbed for Icy Environments (DUSTIE), sebuah alat yang dapat meniru suhu dan tekanan atmosfer di Mars. Dalam eksperimen tersebut, mereka menggunakan campuran mineral yang menyerupai tanah Mars dan mendinginkannya dengan nitrogen cair di dalam ruang simulasi yang telah diatur pada kondisi musim dingin Mars.
Setelah karbon dioksida dilepaskan ke dalam ruang tersebut dan membeku di atas simulant Mars, ruang itu kemudian dipanaskan. Hasilnya, es tersebut mengalami sublimasi dan meledak kecil, menciptakan formasi yang menyerupai *araneiforms* seperti yang terlihat di Mars.
Formasi geologi ini terbentuk ketika gas karbon dioksida yang terperangkap di bawah es menciptakan tekanan hingga akhirnya es pecah, mengeluarkan gas dan material debu gelap ke permukaan, meninggalkan bekas luka hitam berbentuk laba-laba di permukaan Mars setelah es menghilang.
Eksperimen ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana formasi araneiforms terjadi di Mars dan diharapkan akan membantu menjelaskan lebih lanjut tentang evolusi permukaan planet merah tersebut.