National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengumumkan bahwa mereka telah membuka penyelidikan terhadap fitur parkir pintar Tesla.
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) mengumumkan bahwa mereka telah membuka penyelidikan terhadap fitur parkir pintar Tesla, yang dikenal sebagai Smart Summon dan Actually Smart Summon. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengarahkan mobil mereka ke lokasi tertentu menggunakan aplikasi ponsel.
Penyelidikan ini mencakup sekitar 2,6 juta kendaraan Tesla, termasuk Model S (2016-2025), Model X (2016-2025), Model 3 (2017-2025), dan Model Y (2020-2025) yang dilengkapi dengan sistem Full Self-Driving. Dilansir dari Engadget (8/1), NHTSA menerima 12 keluhan terkait fitur Smart Summon dan satu keluhan tentang penggunaan Actually Smart Summon yang dikabarkan menyebabkan kecelakaan.
NHTSA juga meninjau tiga laporan media tentang kecelakaan serupa yang melibatkan Actually Smart Summon, di mana pengemudi tidak memiliki waktu untuk menghindari kecelakaan. Fitur ini dirancang untuk digunakan di area parkir dan jalan raya pribadi, tetapi beberapa pengguna melaporkan bahwa kendaraan mereka gagal mendeteksi benda-benda seperti tiang atau kendaraan yang sudah didiamkan, yang menyebabkan kecelakaan.
NHTSA akan mengevaluasi kinerja fitur ini di lapangan, kecepatan maksimum yang dapat dicapai saat fitur ini aktif, serta persyaratan pandangan dan jarak berhenti. Mereka juga akan meneliti kemungkinan keterlambatan koneksi dalam aplikasi yang dapat mempengaruhi kinerja sistem.
Tesla belum memberikan komentar mengenai penyelidikan ini. Meskipun demikian, CEO Tesla, Elon Musk, telah mengkritik regulasi di Amerika Serikat sebagai terlalu ketat dan menghambat kemajuan teknologi kendaraan otonom.
Penyelidikan ini merupakan langkah penting untuk memastikan keselamatan pengguna dan mengidentifikasi potensi masalah dalam teknologi otomatisasi yang semakin canggih ini.
