Dalam rapat umum pemegang saham yang dilakukan oleh Nintendo baru-baru ini, Presiden dan Direktur Perwakilan Nintendo Shuntaro Furukawa mengatakan bahwa dirinya dan tim Nintendo ingin memasukkan AI generatif ke dalam platform mereka.
AI dalam sebuah game sudah memiliki sejarah selama puluhan tahun. Kecerdasan buatan bisa kita lihat dari game digital pertama bertemakan tic-tac-toe, Bertie the Brain yang diperkenalkan tahun 1950 dan terus berkembang hingga saat ini.
Saking berpengaruhnya AI di dalam game, Presiden dan Direktur Perwakilan Nintendo Shuntaro Furukawa mengatakan bahwa dirinya dan tim Nintendo ingin memasukkan AI generatif ke dalam platform mereka.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-84, Furukawa-san pun mengakui potensi teknologi tersebut serta risikonya.
“Dalam industri game, teknologi seperti AI telah lama digunakan, seperti misalnya untuk mengendalikan gerakan karakter lawan. Jadi saya yakin bahwa pengembangan game dan teknologi AI selalu memiliki hubungan yang erat,” ujar Furukawa, seperti dikutip dari laman Wccftech (12/7).
“AI generatif, yang baru-baru ini menjadi topik besar, dapat digunakan dengan cara-cara yang kreatif, tetapi kami menyadari bahwa hal itu juga dapat menimbulkan masalah dengan hak kekayaan intelektual. Kami memiliki pengetahuan selama puluhan tahun dalam menciptakan pengalaman bermain gim terbaik bagi para pemain kami,” sambungnya.
“Meskipun kami terbuka untuk memanfaatkan perkembangan teknologi, kami akan terus berupaya memberikan nilai yang unik bagi Nintendo dan tidak dapat diciptakan oleh teknologi saja.”
Tampaknya Nintendo tidak sepenuhnya menentang penggunaan AI generatif. Akan tetapi, mereka cenderung mempertahankan pendekatan pengembangan game yang berpusat pada desain game tradisional daripada pendekatan yang berpusat pada teknologi, yang terbukti sangat sukses pada konsol generasi Wii dan Switch.
Furukawa juga pernah mengungkapkan bahwa Nintendo akan berusaha keras untuk memproduksi cukup banyak unit konsol berikutnya untuk menghindari terulangnya situasi Switch, di mana kurangnya unit yang tersedia menyebabkan fenomena malang yang dikenal sebagai scalping.
Beberapa bulan yang lalu, Nintendo mengonfirmasi bahwa mereka akan mengumumkan konsol mendatang tersebut dalam tahun fiskal 2025. Menurut rumor, Switch 2 akan diluncurkan pada musim gugur ini dan dijadwalkan akan diluncurkan pada bulan Maret 2025, delapan tahun setelah pendahulunya.
Diperkirakan konsol Nintendo berikutnya akan memiliki SoC NVIDIA Tegra 239 yang menampilkan arsitektur GPU Ampere dengan 1280 CUDA Cores dan 8 inti CPU Arm Cortex A78 dengan RAM 12 GB. Untuk cartridge game akan menggunakan Samsung V-NAND Generasi ke-5 dengan read speed hingga 1,4 GB/S.
Ada juga dukungan untuk NVIDIA DLSS, tetapi mungkin hanya Super Resolution dan Ray Reconstruction saja yang akan didukung, tanpa Frame Generation.