Nintendo, perusahaan game terkenal asal Jepang, baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap seorang streamer yang dikenal dengan nama EveryGameGuru.
Nintendo, perusahaan game terkenal asal Jepang, baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap seorang streamer yang dikenal dengan nama EveryGameGuru. Streamer ini dituduh telah menyiarkan game bajakan dari berbagai judul sebelum tanggal rilis resminya, yang menyebabkan kerugian besar bagi Nintendo.
EveryGameGuru, yang memiliki banyak pengikut di berbagai platform seperti YouTube, Twitch, dan Discord, diduga telah menyiarkan setidaknya sepuluh judul game Nintendo sebelum dirilis secara resmi. Dilansir dari Engadget (11/11), beberapa game yang disiarkan termasuk “Mario & Luigi: Brothership”, “The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom”, dan “Super Mario RPG”. Setiap kali Nintendo berhasil menghapus video-video tersebut, EveryGameGuru akan membuat akun baru dan melanjutkan aktivitasnya.
Nintendo mengajukan gugatan di pengadilan federal Colorado, menuntut ganti rugi sebesar $150,000 untuk setiap pelanggaran hak cipta yang dilakukan oleh EveryGameGuru. Total tuntutan ini bisa mencapai jutaan dolar, mengingat banyaknya pelanggaran yang dilakukan. Dalam gugatan tersebut, Nintendo juga menyertakan bukti bahwa EveryGameGuru tidak hanya menyiarkan game bajakan, tetapi juga memberikan akses kepada penonton untuk mengunduh ROM ilegal dan alat-alat pembajakan lainnya.
Kasus ini menarik perhatian besar dari komunitas gaming. Banyak yang mendukung langkah Nintendo untuk melindungi hak cipta dan kekayaan intelektual mereka. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa tindakan Nintendo terlalu keras dan bisa merugikan para penggemar yang hanya ingin menikmati game favorit mereka lebih awal.
Gugatan ini menunjukkan betapa seriusnya Nintendo dalam menangani pembajakan. Perusahaan ini telah lama dikenal sebagai salah satu yang paling ketat dalam melindungi hak cipta mereka. Langkah ini juga menjadi peringatan bagi streamer dan pembajak lainnya bahwa tindakan ilegal seperti ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
Kasus ini bisa menjadi titik balik dalam industri streaming game. Platform seperti YouTube dan Twitch mungkin akan memperketat kebijakan mereka untuk mencegah penyebaran konten bajakan. Sementara itu, para streamer diharapkan lebih berhati-hati dalam memilih konten yang mereka siarkan untuk menghindari masalah hukum di masa depan.