OpenAI, perusahaan yang dikenal dengan pencipta ChatGPT, baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan Anduril Industries.
OpenAI, perusahaan yang dikenal dengan pencipta ChatGPT, baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan Anduril Industries, perusahaan teknologi pertahanan yang didirikan oleh Palmer Luckey, untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk militer Amerika Serikat. Perjanjian ini bertujuan untuk menggabungkan model AI OpenAI, termasuk GPT-4o dan OpenAI o1, dengan sistem dan perangkat lunak Anduril untuk meningkatkan pertahanan militer Amerika Serikat terhadap serangan udara tanpa pilot.
Anduril dikenal dengan produk-produk seperti Roadrunner, sebuah drone interceptor yang digunakan oleh Pentagon untuk melawan peningkatan jumlah drone kecil di medan perang. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi menara pengawas, jammers komunikasi, drone militer, dan peluncur roket otomatis.
Dilansir dari Engadget (5/12), OpenAI mengklaim bahwa langkah ini sesuai dengan kebijakan mereka karena fokus pada sistem yang bertujuan untuk melindungi dari ancaman udara tanpa pilot. Meskipun kebijakan OpenAI masih melarang penggunaan model mereka untuk pengembangan atau penggunaan senjata, mereka telah menghapus pernyataan yang secara eksplisit melarang integrasi teknologi mereka dalam penggunaan militer dan perang pada Januari.
Sam Altman, CEO OpenAI, menyatakan dalam pernyataannya bahwa perjanjian ini akan membantu memastikan bahwa teknologi OpenAI melindungi personel militer Amerika Serikat dan membantu komunitas keamanan nasional memahami dan menggunakan teknologi ini secara bertanggung jawab untuk menjaga rakyatnya aman dan bebas. Altman juga menambahkan bahwa OpenAI mendukung upaya yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk memastikan teknologi ini menghormati nilai-nilai demokrasi.
Brian Schimpf, CEO Anduril, menulis dalam pernyataannya bahwa kemitraan ini akan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan keahlian AI OpenAI untuk mengatasi kebutuhan pertahanan udara yang mendesak di seluruh dunia. Schimpf menambahkan bahwa mereka berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang bertanggung jawab yang memungkinkan operator militer dan intelijen membuat keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat dalam situasi tekanan.
Perjanjian ini juga dianggap sebagai langkah penting dalam “balapan” teknologi antara Amerika Serikat dan Tiongkok untuk menjadi pemimpin dunia dalam mengembangkan AI. Altman dan Schimpf menyatakan bahwa keputusan yang diambil sekarang akan menentukan apakah Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin di abad ke-21 atau berisiko kalah dalam persaingan teknologi.
Secara keseluruhan, kemitraan antara OpenAI dan Anduril menunjukkan komitmen kedua perusahaan untuk mengembangkan teknologi AI yang bertanggung jawab dan membantu melindungi militer serta masyarakat dari ancaman yang ada di era modern ini.