Manusia terus berevolusi, salah satunya di bidang kecerdasan. Manusia modern saat ini dapat memproses 14.600 kali lebih canggih dibanding manusia 500 tahun lalu.
Manusia terpelajar di era 500 tahun yang lalu, hanya menyerap informasi sebesar 74 GB sepanjang hidupnya melalui buku dan cerita. Jumlah itu setara dengan jumlah informasi yang diserap oleh manusia modern dalam satu hari saja.
Ini berarti, bisa dikatakan otak manusia saat ini memproses 14.600 kali lebih banyak dari otak manusia terdahulu (rata-rata usia manusia masa lampau sekitar 40 tahun). Manusia masa lampau tentu tidak mengenal televisi apalagi media sosial.
Manusia hari ini harus menerima multi informasi dari berbagai platform seperti papan iklan, poster, online messenger, media sosial dan masih banyak lagi. Ini menunjukkan betapa drastisnya perubahan volume informasi yang harus kita hadapi setiap hari.
Kami ingin mengingatkan sahabat tek, bahwa melihat tren saat ini, kita dapat memperkirakan bahwa di masa depan, jumlah informasi yang diterima manusia akan terus meningkat. Teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan big data akan semakin memperluas akses dan distribusi informasi.
Pada kondisi ini, otak manusia akan semakin dipaksa untuk menyerap lebih banyak data. Perusahaan teknologi semakin membutuhkan jasa data scientist untuk mengolah beragam informasi yang dikelola. Artinya, kita harus siap menghadapi luapan informasi di sekitar kita.
Di masa depan, kita boleh berharap ada teknologi dapat membantu otak manusia dalam memproses informasi secara lebih efisien. Teknologi seperti Brain-Computer Interface (BCI) dapat menghubungkan data antara otak dan komputer, bisa jadi solusi untuk membantu otak menyaring dan mengelola data secara lebih optimal.
Elon Musk, melalui proyek Neuralink diketahui memanfaatkan BCI bertujuan meningkatkan kemampuan otak manusia atau augmentasi kognitif, yaitu dengan meningkatkan daya ingat dan membantu memproses informasi.
Mungkin masih cukup lama menanti kapan Neuralink dapat kita gunakan. Namun sambil menunggu, sahabat tek dapat mengambil cara yang dapat dilakukan secara mandiri. Mulailah dengan latihan menyaring informasi yang kita konsumsi, serta memberikan waktu bagi otak untuk beristirahat dan mengembalikan fokusnya pada hal-hal yang benar-benar penting.
Oleh karena itu, mengurangi screen time di handphone adalah salah satu hal yang dapat dengan mudah sahabat tek lakukan. Selain itu, cobalah melatih logika dengan membaca atau berdiskusi agar otak kita terlatih memfilter informasi yang tidak rasional. Selamat mencoba dan stay healthy!