News Teknologi

Peneliti China bobol enkripsi RSA lewat komputer kuantum

×

Peneliti China bobol enkripsi RSA lewat komputer kuantum

Sebarkan artikel ini



Menggunakan komputer kuantum D-Wave, peneliti asal China berhasil bobol enkripsi RSA, yang kemudian membangunkan perhatian dunia siber.

Peneliti dari Universitas Shanghai, China, telah menunjukkan bahwa komputer kuantum dapat mengancam skema enkripsi saat ini, bahkan sebelum komputer kuantum sepenuhnya tersedia. Penemuan ini memicu kekhawatiran akan masa depan keamanan siber global.

Dalam penelitian ini, peneliti mengatakan bahwa mereka berhasil membobol enkripsi RSA menggunakan komputer kuantum D-Wave. Mereka memecahkan bilangan bulat 50-bit menjadi faktor primanya, membuka peluang untuk mengakses kunci privat dalam skema enkripsi.

“Meski ancaman ini belum berdampak pada enkripsi modern yang lebih besar, penelitian ini menunjukkan potensi komputer kuantum dalam meretas kriptografi modern yang sebelumnya belum pernah dipertimbangkan,” kata Kepala R&D di DigiCert, Avesta Hojjati.

Serangan terhadap enkripsi RSA ini menarik perhatian dunia siber, meskipun para ahli menyatakan bahwa saat ini ancaman terhadap enkripsi modern yang menggunakan kunci 2048-bit atau lebih besar masih belum terwujud. 

Namun, peneliti dari China ini menunjukkan bahwa pendekatan komputer kuantum dapat memanfaatkan kelemahan dalam sistem enkripsi yang ada.

Penelitian ini memberikan perspektif baru dalam penggunaan komputer kuantum untuk menyerang enkripsi. D-Wave menggunakan pendekatan yang berbeda dengan metode komputasi kuantum tradisional, yang menunjukkan bahwa ancaman ini akan terus berkembang meskipun komputer kuantum universal belum tersedia.

“Keberhasilan penelitian ini dalam memanfaatkan quantum annealing menunjukkan potensi ancaman kriptografi skala kecil dan memperlihatkan bagaimana metode ini dapat digunakan lebih cepat daripada ancaman kuantum besar-besaran,” tambah Hojjati.

Meskipun ancaman dari komputer kuantum universal masih beberapa tahun lagi, berbagai pihak termasuk pemerintah, perusahaan perangkat keras, dan penyedia layanan cloud harus mulai bersiap dengan teknologi kriptografi yang tahan terhadap serangan kuantum.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *