Elon Musk, pengusaha miliarder dan pendiri SpaceX, telah memperluas gugatannya terhadap OpenAI dengan menambahkan Microsoft sebagai terdakwa baru.
Elon Musk, pengusaha miliarder dan pendiri SpaceX, telah memperluas gugatannya terhadap OpenAI dengan menambahkan Microsoft sebagai terdakwa baru. Gugatan ini telah diperbarui dengan tuduhan pelanggaran antimonopoli dan diberikan di pengadilan federal di Oakland, California.
Dilansir dari Engadget (18/11), Musk mengklaim bahwa OpenAI dan Microsoft berusaha untuk menguasai pasar AI generatif sambil menyingkirkan pesaingnya. Musk, yang juga merupakan salah satu pendiri awal OpenAI, mengkritik perusahaan ini karena telah berubah dari organisasi amal yang bertujuan untuk mengembangkan AI untuk kemanusiaan menjadi sebuah perusahaan komersial besar.
Musk menyatakan bahwa tindakan OpenAI dan Microsoft melanggar hukum antimonopoli dan mengabaikan kontrak dengan memprioritaskan keuntungan dibandingkan dengan manfaat publik. Dalam gugatannya, Musk mengklaim bahwa Microsoft telah terlibat dalam praktik-praktik yang menghalangi persaingan dengan memerlukan kesepakatan investasi eksklusif yang menghambat kemitraan dengan perusahaan pesaing.
Pada gugatan ini, dia juga menyatakan bahwa perjanjian lisensi antara Microsoft dan OpenAI adalah efektifnya sebuah penggabungan yang melewati persetujuan regulasi yang diperlukan. OpenAI dan Microsoft telah menanggapi tuduhan Musk dengan mengatakan bahwa gugatan terbaru ini lebih tidak berdasar dan lebih mencolok daripada gugatan sebelumnya.
OpenAI menyatakan bahwa tuduhan Musk adalah bagian dari kampanye pribadi untuk merugikan perusahaan tersebut.
Musk juga mengklaim bahwa OpenAI telah mengalihkan misi awalnya dan menjadi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. Dia menggambarkan perusahaan ini sebagai “gorgon pasar yang mematikan” yang telah berkembang dari amal ke perusahaan komersial besar dalam waktu hanya delapan tahun.
Gugatan ini juga menuntut agar perjanjian lisensi antara Microsoft dan OpenAI dihancurkan dan agar keuntungan finansial yang “diperoleh secara tidak sah” harus dikembalikan. Musk mengklaim bahwa tindakan OpenAI dan Microsoft telah menguntungkan mereka secara tidak adil dengan nilai berjuta-juta dolar sementara Musk dan publik menjadi korban.