News Teknologi

Puing luar angkasa mengarah ke ISS

×

Puing luar angkasa mengarah ke ISS

Sebarkan artikel ini



Dalam sebuah laporan, para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) diminta berlindung karena takut terkena puing-puing luar angkasa.

Para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) beberapa waktu lalu dikagetkan dengan kejadian luar biasa. Mereka melaporkan, para astronot harus berlindung di pesawat antariksa karena ada ancaman puing-puing luar angkasa yang diprediksi dapat menabrak ISS.

NASA menggambarkan situasi tersebut sebagai “tindakan pencegahan standar”, dan kru kini telah melanjutkan operasi normalnya. Setelah diusut, puing-puing tersebut datangnya dari pecahnya satelit di orbit, yang berada pada ketinggian yang sama dengan stasiun tersebut.

NASA memposting pernyataan singkat di X yang mengatakan bahwa awak ISS yang saat ini berjumlah sembilan anggota dari AS dan Rusia diminta untuk meninggalkan rutinitasnya untuk berlindung karena potensi masalah puing-puing dan dikirim ke tempat perlindungan di pesawat ruang angkasa masing-masing. 

Pesawat luar angkasa yang menjadi tempat para astronot tiba di ISS tetap berlabuh di stasiun tersebut selama mereka berada di sana, dan pesawat ini lebih mampu menahan serangan puing-puing dibandingkan stasiun itu sendiri, seperti lapor Digital Trends yang dilansir tim Tek.id (2/7).

Jika ada kemungkinan puing-puing tersebut berdampak pada stasiun atau kejadian berbahaya lainnya, kru akan dikirim ke pesawat ruang angkasa mereka untuk keselamatan. Saat ini yang sedang merapat ke ISS adalah SpaceX Crew Dragon, Soyuz MS-25 Rusia, dan Boeing Starliner.

NASA tidak merinci secara pasti pecahnya satelit mana yang menyebabkan ancaman tersebut, namun menurut space.com pelakunya diperkirakan adalah pesawat luar angkasa Rusia yang tidak aktif bernama Resurs P1. Menurut Komando Luar Angkasa AS, satelit tersebut pecah kemarin dan menimbulkan lebih dari 100 keping puing.

Para astronot diperingatkan untuk berlindung tepat setelah pukul 9 malam ET pada Rabu (26/6) malam, yang karena ISS beroperasi berdasarkan waktu GMT, akan setara dengan pukul 1 dini hari bagi mereka. Setelah satu jam berlindung, kru diizinkan untuk kembali ke jadwal rutin mereka.

Sampah luar angkasa kini menjadi masalah yang semakin besar, karena benda-benda seperti satelit yang tidak berfungsi, landasan roket, dan puing-puing lainnya tertinggal di orbit. Karena puing-puing ini sering kali bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dibandingkan benda lain, puing-puing ini dapat menimbulkan masalah besar jika saling bertabrakan. Benturan antar objek menciptakan awan yang terdiri dari ribuan serpihan kecil, dan puing-puing tersebar di orbit.

Hal ini khususnya menjadi masalah bagi struktur yang besar dan relatif rapuh seperti ISS atau teleskop antariksa. Stasiun antariksa Tiongkok dihantam oleh puing-puing antariksa awal tahun ini, yang menyebabkan pemadaman listrik sebagian.

Dan para astronot di ISS sebelumnya juga harus berlindung dari puing-puing. Jika memungkinkan, ISS bermanuver untuk menghindari potongan-potongan puing yang besar, tetapi awan yang terdiri dari banyak potongan puing kecil lebih sulit dihindari dengan cara ini.

Para ilmuwan telah menyerukan perlindungan lingkungan yang lebih besar terhadap luar angkasa, termasuk regulasi yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran lebih banyak sampah luar angkasa.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *