News Teknologi

Samsung memperluas produksi melalui outsourcing di Tiongkok

×

Samsung memperluas produksi melalui outsourcing di Tiongkok

Sebarkan artikel ini



Samsung, raksasa teknologi asal Korea Selatan, semakin mengandalkan produksi yang di-outsourcing untuk segmen ponsel terjangkau.

Samsung, raksasa teknologi asal Korea Selatan, semakin mengandalkan produksi yang di-outsourcing untuk segmen ponsel terjangkau. Menurut laporan dari The Elec, Samsung diproyeksikan akan memproduksi 67 juta ponsel pada tahun 2024 melalui ODM (original design manufacturers) dan JDM (joint device manufacturers) asal Tiongkok.

Jumlah ini mengalami lonjakan signifikan dari 44 juta unit pada tahun 2023 dan menyumbang sekitar 25% dari target produksi keseluruhan Samsung sebanyak 270 juta unit ponsel pada tahun ini.

Dilansir dari Gizmochina (28/5), strategi outsourcing ini bertujuan untuk mengurangi biaya produksi dan memperluas pangsa pasar ponsel murah Samsung. Vietnam juga akan berperan dalam strategi outsourcing Samsung, dengan perkiraan 28 juta unit diproduksi di pabrik-pabrik Vietnam.

Meskipun pendekatan ini memberikan keuntungan berupa biaya produksi dan R&D yang rendah, ada kekhawatiran terkait kualitas produk yang di-outsourcing. Mitra ODM mungkin mengorbankan bahan atau komponen demi meningkatkan margin keuntungan mereka, yang dapat memengaruhi pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Sebagai contoh, Samsung Galaxy A03s diduga sebagai ponsel yang di-outsourcing. Meskipun mendapat pujian atas daya tahan baterai dan peningkatan dalam penggunaan, ponsel ini juga mendapat kritik karena kualitas bahan yang murah dan performa yang lambat. Meskipun demikian, strategi Samsung tampaknya berhasil menarik konsumen.

Samsung menjadi satu-satunya produsen Android dengan ponsel yang masuk dalam daftar 10 ponsel terlaris baik pada tahun 2022 maupun 2023. Dengan pendekatan yang efisien secara biaya melalui outsourcing, Samsung berhasil menghadirkan perangkat Android yang ramah anggaran dan diminati oleh pasar.

Ke depannya, akan menarik untuk melihat bagaimana Samsung menjaga keseimbangan antara harga terjangkau dan kontrol kualitas pada ponsel yang di-outsourcing. Perusahaan harus memastikan mitra ODM mematuhi standar yang memadai sambil tetap menawarkan harga yang kompetitif bagi konsumen yang berbudget terbatas.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *