Samsung telah meluncurkan inovasi foundry terbarunya dan juga menguraikan visinya untuk era kecerdasan buatan (AI).
Samsung telah meluncurkan inovasi foundry terbarunya dan juga menguraikan visinya untuk era AI, dalam sebuah acara yang diadakan di kantor pusat perusahaan Device Solutions America di San Jose, California.
Untuk berkontribusi pada perlombaan AI, perusahaan asal Korea Selatan itu telah mengerjakan node proses masa depan dan dilaporkan telah mencapai beberapa kemajuan. Dilansir dari Gizmochina (14/6), pengembangan ini mencakup tiga node proses baru – SF2Z, SF1.4, dan SF4U.
Seperti yang mungkin bisa ditebak dari namanya, ini adalah node proses 2nm, 1,4nm, dan 4nm tercanggih dari Samsung sejauh ini. Mereka kabarnya akan mengintegrasikan ketiga node ini ke dalam platform Samsung AI Solutions.
Selain proses GAA, yang menurut perusahaan cocok untuk akselerator AI, Samsung juga berencana memperkenalkan teknologi co-packaged optics (CPO) yang terintegrasi untuk pemrosesan data berkecepatan tinggi dan berdaya rendah, kata Dr. Siyoung Choi, President and Head of Foundry Business at Samsung Electronics.
Proses 2nm terbaru Samsung, SF2Z, menggabungkan teknologi jaringan pengiriman daya bagian belakang (BSPDN) yang dioptimalkan. Menurut pengumuman tersebut, proses baru ini menempatkan power rail di bagian belakang wafer untuk menghilangkan kemacetan antara saluran listrik dan sinyal.
Dengan bantuan teknologi BSPDN, SFZ2 menawarkan peningkatan kinerja dibandingkan SE2, node proses 2nm generasi pertama. Selain itu, SFZ2 juga secara signifikan mengurangi penurunan tegangan (IR drop), sehingga meningkatkan kinerja desain HPC. Perusahaan mencatat bahwa produksi massal node proses SFZ2 akan dimulai pada tahun 2027.
“SF4U, di sisi lain, adalah varian 4nm bernilai tinggi yang menawarkan peningkatan PPA dengan memasukkan penyusutan optik”, kata perusahaan tersebut. Produksi massal dijadwalkan pada tahun 2025.
Khususnya ada juga node 1,4nm (disebut SF1.4) yang sedang dikembangkan, di mana perusahaan membuat kemajuan “dengan lancar”. Yang terkecil dari ketiganya juga dijadwalkan untuk diproduksi massal pada tahun 2027.