Sony baru-baru ini mengumumkan kenaikan harga untuk konsol PlayStation 5 di pasar Jepang sebesar 19 persen.
Sony baru-baru ini mengumumkan kenaikan harga untuk konsol PlayStation 5 di pasar Jepang sebesar 19 persen. Langkah ini mengejutkan banyak penggemar game di seluruh dunia, terutama di Jepang, yang merupakan salah satu pasar terbesar bagi produk Sony.
Dilansir dari Engadget (28/8), kenaikan harga ini berlaku untuk kedua model PlayStation 5, baik versi standar dengan drive disk maupun versi digital tanpa drive disk. Harga baru model PS5 standar akan menjadi ¥79.980 (Rp8,6 juta) dan akan berlaku pada 2 September 2024.
Menurut Sony, keputusan untuk menaikkan harga ini didorong oleh berbagai faktor ekonomi global, termasuk fluktuasi nilai tukar mata uang dan peningkatan biaya produksi serta distribusi. Dengan nilai yen yang melemah terhadap dolar AS, banyak perusahaan Jepang, termasuk Sony, terpaksa menyesuaikan harga produk mereka untuk menjaga profitabilitas di tengah tekanan ekonomi yang semakin besar.
Kenaikan harga ini menambah beban bagi konsumen yang sudah mengalami kesulitan mendapatkan konsol ini sejak diluncurkan pada akhir 2020, karena masalah rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Meski Sony telah berusaha meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan, banyak penggemar masih kesulitan untuk mendapatkan PlayStation 5 dengan harga eceran yang wajar.
Keputusan Sony untuk menaikkan harga di Jepang juga menimbulkan spekulasi bahwa kenaikan serupa mungkin akan terjadi di pasar lain. Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai hal tersebut, banyak yang khawatir bahwa konsol ini akan semakin mahal di berbagai negara, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi penjualan PlayStation 5 secara global.
Namun, terlepas dari kenaikan harga ini, PlayStation 5 tetap menjadi salah satu konsol game paling dicari di dunia, dengan berbagai judul eksklusif dan pengalaman bermain game yang dianggap terbaik oleh banyak penggemar. Waktu akan menunjukkan bagaimana pasar merespons kenaikan harga ini, dan apakah langkah ini akan mempengaruhi dominasi Sony di industri game global.