News Teknologi

Startup taksi listrik terbang hadapi krisis keuangan

×

Startup taksi listrik terbang hadapi krisis keuangan

Sebarkan artikel ini



Startup taksi listrik terbang (eVTOL), Lilium, yang berbasis di Jerman, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah kehabisan dana dan akan mengajukan permohonan insolvensi untuk dua anak perusahaan utama mereka.

Startup taksi listrik terbang (eVTOL), Lilium, yang berbasis di Jerman, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah kehabisan dana dan akan mengajukan permohonan insolvensi untuk dua anak perusahaan utama mereka. Lilium, yang telah mengumpulkan lebih dari $1 miliar dari berbagai investor sejak didirikan, menghadapi kesulitan besar dalam mengumpulkan dana tambahan yang diperlukan untuk melanjutkan operasinya.

Dilansir dari New Atlas (1/11), krisis keuangan tersebut terjadi meskipun Lilium baru-baru ini menandatangani kesepakatan dengan GE Aerospace untuk membangun solusi manajemen data penerbangan yang dapat diperbesar, serta memperkenalkan prototipe Lilium Jet yang dirancang untuk mengangkut hingga tujuh penumpang sepanjang 100 mil. Lilium juga telah menerima pesanan untuk 20 jet dari operator di Amerika Serikat dan 100 jet dari maskapai penerbangan nasional Arab Saudi.

Meskipun Lilium telah mencoba mengumpulkan dana tambahan melalui berbagai ronde pendanaan, mereka gagal mendapatkan pinjaman darurat sebesar $54 juta dari pemerintah Jerman. Hal ini menyebabkan Lilium mengajukan permohonan insolvensi di bawah pengawasan pemerintah, yang akan memungkinkan mereka untuk terus mengelola bisnis selama proses insolvensi.

CEO Lilium, Klaus Roewe, menyatakan bahwa meskipun tidak ada jaminan sukses dalam proses insolvensi, mereka berharap Lilium Jet akan mendapatkan kesempatan untuk memulai ulang setelah proses pengelolaan mandiri selesai. Lilium juga berharap dapat menarik investor baru untuk melanjutkan operasinya.

Krisis ini terjadi pada saat yang kurang tepat, mengingat FAA Amerika Serikat baru saja mengeluarkan peraturan baru mengenai pesawat power-lift (VTOL), yang membuka jalan bagi perusahaan seperti Lilium untuk mengatasi hambatan regulasi dan memasarkan produk mereka. Meskipun Lilium telah menghadapi tantangan besar dalam mengumpulkan dana, mereka tetap berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi penerbangan vertikal listrik.

Dalam industri ini, Lilium bukanlah satu-satunya yang menghadapi kesulitan keuangan. Joby Aviation dan Vertical Aerospace juga menghadapi tantangan serupa, meskipun mereka berhasil mengumpulkan dana tambahan untuk mendukung pengembangan dan produksi mereka2. Meskipun Lilium menghadapi masa-masa sulit, mereka tetap berharap dapat bangkit kembali dan terus berkontribusi pada perkembangan teknologi penerbangan vertikal listrik.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *