News Teknologi

Tabrakan benua ciptakan penghalang biogeografis

×

Tabrakan benua ciptakan penghalang biogeografis

Sebarkan artikel ini



Tabrakan ini memicu perubahan iklim yang drastis dan mempengaruhi spesies di kedua sisi Garis Wallace secara berbeda.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa tabrakan benua yang terjadi sekitar 35 juta tahun lalu mungkin telah menciptakan sebuah penghalang biogeografis yang signifikan, dikenal sebagai Garis Wallace. Garis Wallace, yang pertama kali dipetakan oleh naturalis Inggris Alfred Russel Wallace pada tahun 1863, memisahkan spesies-spesies yang hidup di sisi barat dan timur dari Indonesia.

Dilansir dari Wion News (7/9), Garis Wallace merupakan batas transisi antara flora dan fauna Asia di barat dan Australia di timur. Distribusi spesies yang tidak merata di kedua sisi garis ini telah lama menjadi misteri ilmiah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tabrakan benua dan perubahan iklim ekstrem yang diakibatkannya mungkin menjadi penyebab utama fenomena ini.

Sekitar 35 juta tahun lalu, Australia terpisah dari Antartika dan bertabrakan dengan Asia, membentuk Kepulauan Melayu. Tabrakan ini memicu perubahan iklim yang drastis dan mempengaruhi spesies di kedua sisi Garis Wallace secara berbeda. Peneliti dari Australian National University mempelajari lebih dari 20.000 spesies yang terdapat di kedua sisi garis tersebut untuk memahami dampak perubahan ini.

“Ketika Australia menjauh dari Antartika, area laut dalam yang mengelilingi Antartika terbuka dan membentuk arus Antartika Circumpolar (ACC),” jelas Alex Skeels, penulis utama studi dan ahli biologi evolusi di Australian National University. “Perubahan ini menyebabkan iklim keseluruhan menjadi lebih dingin, sementara Kepulauan Melayu tetap hangat dan lembap.”

Penelitian menunjukkan bahwa spesies yang hidup di Kepulauan Melayu lebih cocok dengan kondisi lingkungan di daerah tropis tersebut, sedangkan spesies Australia yang berevolusi dalam iklim dingin dan kering tidak dapat beradaptasi dengan kondisi tropis di kepulauan Melayu. Akibatnya, spesies Asia lebih mudah menyebar ke arah barat, sementara spesies Australia terhambat dalam penyebarannya ke arah timur.

Temuan ini memberikan pemahaman baru mengenai pengaruh tabrakan benua dan perubahan iklim terhadap distribusi spesies di Bumi dan menjelaskan mengapa Garis Wallace berfungsi sebagai penghalang biogeografis yang jelas.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *