Pada bulan Desember 2024, regulator Tiongkok memulai penyelidikan terhadap NVIDIA atas dugaan pelanggaran hukum antimonopoli.
Regulator Tiongkok memulai penyelidikan terhadap NVIDIA atas dugaan pelanggaran hukum antimonopoli. Penyelidikan ini berkaitan dengan akuisisi NVIDIA terhadap perusahaan teknologi jaringan Mellanox Technologies pada tahun 2020. Saat itu, NVIDIA dibutuhkan untuk memberikan informasi tentang produk-produk baru Mellanox kepada pesaing mereka dalam jangka waktu 90 hari setelah produk tersebut tersedia untuk NVIDIA
Dilansir dari Engadget (10/12), penyelidikan ini dilakukan oleh Badan Administrasi Pasar Tiongkok (SAMR) karena dugaan bahwa NVIDIA telah melanggar syarat-syarat akuisisi tersebut. Hal ini tidaklah pertama kali NVIDIA yang diperiksa atas tuduhan perilaku monopoli; sebelumnya, Departemen Kehakiman Amerika Serikat juga telah memulai penyelidikan serupa pada September 2024.
Penyelidikan ini terjadi di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, di mana kedua negara telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi akses teknologi AI masing-masing. NVIDIA, yang merupakan salah satu perusahaan terbesar dalam industri chip AI, mendapatkan sekitar 15% pendapatan mereka dari pasar Tiongkok. Meskipun demikian, NVIDIA tetap berkomitmen untuk mematuhi hukum dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh regulator.
Penyelidikan ini menunjukkan bahwa NVIDIA harus berhati-hati dalam menjalankan bisnis mereka di pasar internasional, terutama di Tiongkok. Dengan semakin meningkatnya ketegangan perdagangan, perusahaan-perusahaan teknologi seperti NVIDIA harus siap menghadapi tantangan dan regulasi yang ketat dari berbagai negara.