Tim transisi Presiden terpilih Donald Trump dilaporkan ingin mengakhiri persyaratan pelaporan yang diberlakukan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).
Tim transisi Presiden terpilih Donald Trump dilaporkan ingin mengakhiri persyaratan pelaporan yang diberlakukan oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) untuk kecelakaan mobil yang melibatkan teknologi bantuan pengemudi canggih atau sistem mengemudi otomatis (ADAS). Peraturan ini, yang dikeluarkan pada tahun 2021, mengharuskan produsen mobil melaporkan kecelakaan jika teknologi tersebut digunakan dalam 30 detik sebelum kecelakaan terjadi.
Menurut laporan dari Reuters, tim transisi Trump menganggap bahwa persyaratan ini mengumpulkan data yang berlebihan dan tidak diperlukan. Data yang dikumpulkan oleh NHTSA telah digunakan dalam investigasi kecelakaan yang melibatkan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan Cruise milik General Motors. Tesla, yang telah melaporkan lebih dari 1.500 kecelakaan, sangat menentang persyaratan ini dan percaya bahwa data tersebut dapat menyesatkan konsumen.
Rekomendasi untuk menghapus persyaratan pelaporan ini datang dari tim transisi yang bertugas menyusun strategi 100 hari untuk kebijakan otomotif. Mereka berpendapat bahwa pengumpulan data yang berlebihan ini tidak diperlukan dan membebani produsen mobil. Selain itu, mereka juga merekomendasikan agar administrasi baru meliberalisasi regulasi kendaraan otonom dan memberlakukan regulasi dasar untuk mendukung pengembangan industri ini.
NHTSA menyatakan bahwa data tersebut sangat penting untuk mengevaluasi keselamatan teknologi mengemudi otomatis yang sedang berkembang. Tanpa data ini, NHTSA tidak dapat dengan mudah mendeteksi pola kecelakaan yang menunjukkan masalah keselamatan. Data yang dikumpulkan sejak aturan ini diberlakukan telah mempengaruhi 10 investigasi terhadap enam perusahaan dan sembilan penarikan keselamatan yang melibatkan empat perusahaan.