Veo pertama kali diperkenalkan pada acara Google I/O bulan Mei lalu dan kini siap digunakan oleh pelanggan terpilih.
Google baru saja meluncurkan model AI generatif terbarunya, Veo, dalam tahap private preview. Model ini tersedia di platform Google Cloud, Vertex AI, yang dirancang untuk membantu pengembang dan ilmuwan data dalam menciptakan, melatih, dan menerapkan model bahasa besar (LLM) untuk berbagai aplikasi mereka. Veo pertama kali diperkenalkan pada acara Google I/O bulan Mei lalu dan kini siap digunakan oleh pelanggan terpilih.
Dilansir dari Engadget (5/12), Veo memiliki kemampuan untuk menghasilkan video berkualitas tinggi dengan resolusi hingga 1080p dari perintah teks atau gambar. Model ini mampu menciptakan video dengan berbagai gaya visual dan sinematik yang realistis, sehingga hasilnya sulit dibedakan dari rekaman nyata. Video yang dihasilkan dapat memiliki durasi lebih dari satu menit, menjadikannya alat yang sangat berguna untuk pembuatan konten.
Google menyatakan bahwa Veo merupakan model generatif video pertama yang ditawarkan oleh penyedia cloud berskala besar, memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan produk lain seperti Sora dari OpenAI, yang masih terbatas aksesnya. Dalam praktiknya, Veo dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pemasaran dan iklan di media sosial, serta pembuatan konten untuk blog dan acara.
Selain Veo, Google juga memperkenalkan Imagen 3, model generatif gambar terbaru mereka, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan kustomisasi lebih lanjut dengan menggunakan gambar referensi. Fitur ini bertujuan untuk mempermudah penciptaan aset merek yang konsisten dan menarik.
Dengan peluncuran Veo dalam tahap preview ini, Google menunjukkan komitmennya untuk memimpin inovasi dalam teknologi AI generatif, membuka peluang baru bagi bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan kreativitas dalam produksi konten video.