X menyebutkan bahwa “dalam waktu dekat, hanya pelanggan Premium yang dapat melakukan livestream di X.
X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengumumkan kebijakan baru yang kontroversial dengan membatasi akses streaming langsung hanya untuk pengguna premium. Kebijakan ini menjadikan X sebagai platform media sosial besar pertama yang mengenakan biaya untuk fitur yang tetap gratis di platform lain seperti Facebook, Instagram, YouTube, Twitch, dan TikTok.
Dikutip dari Phone Arena (23/6), dalam pernyataannya, perusahaan menyebutkan bahwa “dalam waktu dekat, hanya pelanggan Premium yang dapat melakukan livestream (membuat streaming video langsung) di X. Ini mencakup streaming langsung dari encoder dengan integrasi X,” yang juga akan mempengaruhi kemampuan streaming game di X.
Tidak ada alasan resmi yang diberikan untuk perubahan kebijakan ini. Selama ini, X menggunakan fitur tambahan seperti pengeditan posting, penulisan bentuk panjang, dan feed bebas iklan untuk mendorong pengguna berlangganan layanan berbayar. Langkah terbaru ini berbeda dari kebijakan sebelumnya, karena membatasi fitur yang sebelumnya tersedia secara luas untuk semua pengguna. Langganan X Premium saat ini mulai dari $3 per bulan untuk tier “basic” dan naik hingga $8 per bulan untuk Premium serta $16 per bulan untuk Premium+.
Perubahan ini juga menunjukkan indikasi bahwa X berupaya mengenakan biaya lebih banyak untuk berbagai fitur. Baru-baru ini, perusahaan memperkenalkan biaya tahunan $1 untuk akun baru di Selandia Baru dan Filipina untuk mendapatkan hak istimewa posting. Meskipun ini masih tahap percobaan, Elon Musk, pemilik X, mengisyaratkan kemungkinan memperluas biaya ini ke semua pengguna baru secara global. Ini menunjukkan potensi pergeseran strategi X dari model yang berbasis iklan ke model yang menggabungkan iklan dan langganan berbayar.
Meski belum ada tanggal pasti kapan kebijakan ini akan berlaku, reaksi pengguna terhadap pengumuman ini cenderung negatif. Banyak yang menyoroti bahwa tidak ada platform lain, bahkan yang memiliki antarmuka pengguna dan pemutar video yang lebih unggul, mengenakan biaya untuk streaming. Masih harus dilihat bagaimana reaksi pengguna terhadap perubahan ini setelah diterapkan, serta apakah langkah ini akan mendorong platform lain untuk mengikuti jejak X.
Dengan kebijakan baru ini, X berada di persimpangan penting yang dapat menentukan masa depan model bisnisnya dan bagaimana pengguna akan merespons perubahan drastis ini.